Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis.
Gambar Proses Penelitian
Masalah --- Teori --- Hipotesis --- Penentuan Sampel --- Pengumpulan Data --- Penyajian Data --- Pengujian Hipotesis --- Kesimpulan dan Saran
Data yang diperoleh melalui penelitian itu mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Misalnya dalam suatu obyek terdapat korban yang meninggal ada 200, sementara peneliti melaporkan jauh di bawah atau di atas 200 yang meninggal, maka derajat validitas hasil penelitian itu rendah. Atau misalnya dalam suatu obyek tidak terjadi kerusuhan dan peneliti melaporkan terjadi kerusuhan, maka data yang dilaporkan juga tidak valid.
Untuk mendapatkan data yang valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena itu maka validitas hasil penelitian dapat diuji melalui reliabilitas dan obyektivitas data yang terkumpul. Pada umumnya kalau data itu reliabel dan obyektif, maka hasil penelitiannya akan valid. Data yang valid pasti reliabel dan obyektif. Reliabilitas menunjukkan derajat konsistensi / keajegan data dalam interval waktu tertentu. Misalnya pada hari pertama terkumpul data orang yang meninggal ada 200 orang, maka besok lusa pun data orang yang meninggal tetap 200 orang.
Obyektivitas berkenaan dengan interpersonal agreement (kesepakatan antar banyak orang). Bila banyak orang yang menyetujui bahwa orang yang meninggal sebanyak 200 orang, maka data tersebut adalah data yang obyektif (obyektif lawannya subyektif). Kalau ada beberapa kelompok peneliti memberikan data yang berbeda-beda maka data penelitian tersebut tidak obyektif, sehingga tidak valid. Data yang reliabel belum tentu valid, misalnya setiap hari seseorang pegawai mengatakan secara konsisten ada rapat, padahal kenyataannya tidak ada rapat. Hal ini konsisten, tetapi tidak valid. Data yang obyektif juga belum tentu valid, misalnya 99% dari sekelompok orang menyatakan bahwa si A adalah pencuri dan 1% menyatakan bukan pencuru. Padahal yang benar justru yang hanya 1% yang menyatakan bahwa A bukan pencuri.
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada 3 macam, yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan Pengembangan berarti untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu. Memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan Mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.
No comments:
Post a Comment