Thursday, January 29, 2009

Matematika Dalam Kehidupan Nyata

  1. Pendahuluan

    Pendidikan formal di lingkungan sekolah mulai jenjang prasekolah (TK), SD, SLTP sampai SLTA memiliki kurikulum yang memuat pelajaran dan materi yang akan diajarkan, salah satu pelajaran tersebut adalah matematika. Sebagian besar siswa menganggap matematika sebagai pelajaran yang sukar dan menakutkan, sehingga menjadi momok bagi siswa. Hal tersebut sebenarnya bertolak belakang dengan keadaan sebenarnya. Matematika dijadikan tolak ukur kelulusan siswa (SLTP dan SLTA) melalui diujikannya matematika dalam ujian nasional dan diajarkan di semua jenjang pendidikan dan jurusan.

    Permasalahan belum diterimanya matematika secara sukarela atau senang hati oleh siswa menjadi pekerjaan atau tugas khusus bagi guru sebagai pendidik khususnya guru matematika. Hal ini dapat diminimalisir dengan memberikan wawasan dan arahan serta pendekatan yang tepat kepada siswa. Khususnya tentang penggunaan atau aplikasi matematika dalam bidang ilmu lain dalam kehidupan sehari-hari. Secara sengaja atau tidak sengaja maupun langsung atau tidak langsung, masyarakat atau siswa menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Selain melalui arahan dan pendekatan yang tepat, dapat juga dengan merevisi kurikulum yang disesuaikan kondisi dan keadaan.

    Perubahan kurikulum telah dilakukan oleh pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Kurikulum terbaru dinamakan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) yang disesuaikan dengan kondisi dan keadaan sekolah. Selain disesuaikan dengan jenjang dan program keahliannya. Setiap materi matematika diarahkan untuk dapat diterapkan atau diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui soal-soal aplikasi.

    Matematika memiliki peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang lain dan mampu menjawab permasalahan-permasalahan kehidupan dengan cepat dan tepat serta dapat dipertanggungjawabkan.


     

  2. Memahami Matematika

    Menurut kamus besar Bahasa Indonesia pendidikan diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses, perbuatan dan cara mendidik. Menurut John Dewey, pendidikan diartikan sebagai proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia. Sedangkan menurut S.A. Subrata, pendidikan diartikan sebagai usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaannya. Berdasarkan beberapa pengertian tentang pendidikan tersebut maka pendidikan dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung dalam upaya memberikan perubahan seseorang kearah kedewasaan yang dilihat dari segi pola berpikir (kognitif), segi sikap (afektif), dan segi tingkah laku (psikomotor).

    Pengertian matematika menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Dalam perkembangannya bilangan ini diaplikasikan ke bidang ilmu-ilmu lain sesuai penggunaannya. Menurut James dan James (1976), matematika diartikan sebagai ilmu logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Sedangkan menurut Reys dkk. (1984), matematika diartikan sebagai analisis suatu pola dan hubungannya, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat. Berdasarkan pengertian-pengertian tentang matematika tersebut maka matematika dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari bilangan dan bangun serta konsep-konsep yang berkenaan dengan kebenarannya secara logika menggunakan simbol-simbol yang umum serta aplikasi dalam bidang lainnya. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai proses perubahan baik kognitif, afektif, dan kognitif kearah kedewasaan sesuai dengan kebenaran logika.

    Ada beberapa karakteristik matematika, antara lain :

    1. Objek yang dipelajari abstrak.

      Sebagian besar yang dipelajari dalam matematika adalah angka atau bilangan yang secara nyata tidak ada atau merupakan hasil pemikiran otak manusia.

    2. Kebenaranya berdasarkan logika.

      Kebenaran dalam matematika adalah kebenaran secara logika bukan empiris. Artinya kebenarannya tidak dapat dibuktikan melalui ekserimen seperti dalam ilmu fisika atau biologi. Contohnya nilai √-2 tidak dapat dibuktikan dengan kalkulator, tetapi secara logika ada jawabannya sehingga bilangan tersebut dinamakan bilangan imajiner (khayal).

    3. Pembelajarannya secara bertingkat dan kontinu.

      Pemberian atau penyajian materi matematika disesuaikan dengan tingkatan pendidikan dan dilakukan secara terus-menerus. Artinya dalam mempelajari matematika harus secara berulang melalui latihan-latihan soal.

    4. Ada keterkaitan antara materi yang satu dengan yang lainnya.

      Materi yang akan dipelajari harus memenuhi atau menguasai materi sebelumnya. Contohnya ketika akan mempelajari tentang volume atau isi suatu bangun ruang maka harus menguasai tentang materi luas dan keliling bidang datar.

    5. Menggunakan bahasa simbol.

      Dalam matematika penyampaian materi menggunakan simbol-simbol yang telah disepakati dan dipahami secara umum. Misalnya penjumlahan menggunakan simbol "+" sehingga tidak terjadi dualisme jawaban.

    6. Diaplikasikan dibidang ilmu lain.

      Materi matematika banyak digunakan atau diaplikasikan dalam bidang ilmu lain. Misalnya materi fungsi digunakan dalam ilmu ekonomi untuk mempelajari fungsi permintan dan fungsi penawaran.

    Berdasarkan karakteristik tersebut maka matematika merupakan suatu ilmu yang penting dalam kehidupan bahkan dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini yang harus ditekankan kepada siswa sebelum mempelajari matematika dan dipahami oleh guru.

    Dari sisi siswa, pemahaman tentang manfaat matematika dalam kehidupan sangat berperan penting. Ada pepatah "Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta". Artinya dalam proses belajar khususnya belajar matematika, siswa harus mengenal dulu apa itu matematika ? bagaimana proses matematika ? untuk apa itu matematika ?. Motivasi tersebut harus diberikan sehingga minat atau kemauan siswa untuk mempelajari matematika muncul, sehingga pada proses belajarnya mereka akan fokus dan dapat menerima dengan baik materi yang dipelajari.

    Sedangkan dari sisi guru, dalam memberikan atau mengajar matematika dituntut memenuhi beberapa aspek yaitu latar belakang pendidikan dan penguasaan materi dan teknik penyampaian materi. Artinya guru matematika harus memiliki latar belakang pendidikan sarjana (S-1) pendidikan matematika. Namun dalam penerapannya masih banyak guru matematika dengan latar belakang non-pendidikan matematika. Pengusaan materi berkaitan dengan penguasaan kurikulum pendidikan khususnya kurikulum pelajaran matematika. Kurikulum memiliki pengertian sebagai sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan dan harus ditempuh atau dipelajari siswa untuk menyelesaikan suatu jenjang pendidikan dan memperoleh ijazah. Memahami kurikulum adalah mampu mengorganisasikannya. Menurut Tyler, merumuskan organisasi kurikulum yang efektif adalah :

    1. Berkesinambungan (continuity), artinya pelaksanaan kurikulum hendaknya tidak terputus ditengah jalan, tidak nyambung, loncat sana loncat sini, sebab keterkaitan materi pelajaran matematika adalah adanya hubungan satu sub kompetensi (materi) dengan sub kompetemensi lainnya. Materi yang sukar jangan dilewati atau hanya memberikan materi-materi yang mudah atau sudah dikuasai saja walaupun dalam satu kompetensi yang sama. Pemberian materi jangan terputus karena guru sering tidak hadir.
    2. Berurutan (sequence), artinya penyampaian materi harus bertahap dan berjenjang. Mulai dari yang konkret ke yang abstrak, dari yang mudah ke yang sulit, materi yang menjadi dasar atau prasyarat materi lain harus diajarkan lebih dahulu. Salah satu contohnya untuk mempelajari materi matematika keuangan di kelas XI SMK semester dua harus menguasai materi tentang barisan dan deret di kelas XI SMK semester satu.
    3. Keterpaduan (integration), artinya materi yang satu dengan materi yang lain ada keterkaitan atau materi yang sesuai atau relevan dapat digunakan untuk menyelesaikan soal materi yang lainnya dalam pelajaran matematika. Contohnya untuk menyelesaikan matriks dapat diselesaikan dengan sistem persamaan linier melalui metode eliminasi dan substitusi. Bahkan materi matematika dapat diintegrasikan dengan materi pelajaran lain yang disebut aplikasi matematika. Contohnya menyelesaikan materi fungsi permintaan dan penawaran dalam pelajaran ekonomi dapat diselesaikan dengan materi fungsi dalam matematika. Menghitung kecepatan atau percepatan dapat diselesaikan dengan materi limit. Masih banyak penggunaan materi matematika dalam ilmu pengetahuan yang lain, hal ini berkaitan dengan istilah matematika sebagai "mother of science". Artinya matematika membantu dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang lain.

    Kurikulum bagi guru berfungsi sebagai pedoman guru untuk menyusun, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengadakan remedial / pengayaan program menurut / sesuai materi pelajaran yang diajarkan.

    Guru juga harus memahami psikologi belajar siswa, dalam belajar siswa harus dalam kondisi senang dan tidak tertekan sehingga siswa akan respek terhadap pelajaran yang akan dipelajari. Penampilan dan pembawaan sikap guru pun harus baik dan bersahabat. Sebagian besar siswa menganggap guru matematika itu galak dan menakutkan, hal ini yang harus diubah oleh guru dengan melakukan pedekatan lebih baik kepada siswa dan tidak memberikan ganjaran atau hukuman dengan fisik tetapi dengan kegiatan yang bermakna. Contohnya ketika siswa tidak mengerjakan PR maka berikan hukuman dengan memberi tugas mencatat materi yang baru, jangan diberikan hukuman dengan kekerasan seperti disuruh ke luar kelas dan lari di lapangan. Hal tersebut tidak mendidik, karena akan memberikan respon yang kurang baik dari siswa sehingga mereka akan enggan untuk belajar.

    Guru pun harus memiliki kreatifitas khususnya dalam hal metode pengajaran. Metode pengajaran yang dilakukan harus disesuaikan dengan karakteristik dan bobot materinya. Materi matemetika dapat diberikan melalui peragaan atau percobaan maupun pengamatan ke lapangan. Misalnya materi bangun ruang dapat disajikan melalui model-model bangun ruang, materi trigonometri mengukur ketinggian suatu benda dapat dilakukan dengan praktek di lapangan. Sehingga tuntutan agar guru kreatif harus dilaksanakan karena dengan metode konvensional (ceramah) penyampaian materi kurang efektif. Artinya pengajaran matematika dapat melalui alat-alat modern sesuai perkembangan zaman.

    Selain itu, guru harus tegas dalam konsep dimana konsepsi matematika berorientasi pada :

    1. Formalistis; pengertian modern, campuran, hubungan, fungsi, kelompok, vektor yang diperkenalkan dan dimasukan dengan definisi dan dihubungkan satu sama lain dalam sistem yang disusun secara deduktif.
    2. Dunia di sekelilingnya dengan titik tolak dari tema yang diambil dari jangkauan pengalaman siswa. Siswa mempunyai tugas untuk mematematiskan keadaan sekeliling artinya menyelidiki sekeliling mengenai kadar matematika, penggunaannya, terutama dalam contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
    3. Heuristik, yaitu sistem yang pelajarnya dilatih untuk menemukan sesuatu secara mandiri. Menurut Poyla, upaya-upaya untuk mengalami permulaan pemecahan masalahnya terutama cara pemikiran yang dalam proses ini secara khusus dapat digunakan, mengarah pada cara-cara penemuan, merangsang penelitian, perekaan sehingga meningkatkan minat terhadap matematika.
    4. Matematika sebagai perkakas yaitu sebagai kesiapan teknis, lalu dipahami dan dinilai kemungkinan penerapannya serta penerapannya dapat dilakukan ke segala bidang.

    Peran serta pendidikan matematika dalam pendidikan secara keseluruhan sangat luas tidak hanya berkaitan tentang hal yang teknis dan ilmiah saja. Buktinya bahwa persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari dapat diuraikan dalam model matematika sehingga penyelesaiannya lebih cepat dan sederhana. Hal ini sesuai dengan tujuan pengajaran matematika di sekolah yang tertuang dalam kurikulum bahwa matematika melatih siswa untuk berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan mampu menyelesaikan masalah dengan tepat dan singkat serta dapat dipertanggungjawabkan. Menurut H. Winter (1972), siswa seharusnya belajar berargumentasi, mengerti apa yang dibicarakan, memahami lalu dapat mengabstraksikannya sehingga menyeimbangkan penggunaan otak kiri dan otak kanan (otak kiri digunakan untuk menghitung dan otak kanan untuk kreatifitas) untuk mematematisasikan situasi di sekelilingnya. Sehingga guru harus mampu berkomunikasi dengan baik dalam kegiatan pembelajaran agar materi atau konsep yang disampaikan tidak disalahterimakan siswa. Hal ini agar pengajaran matematika tidak membosankan, menarik, dan menyenangkan.

    Menurut Cockroft (1982), matematika sulit dipelajari dan sulit diajarkan karena objek yang dipelajari bersifat abstrak yaitu angka atau bilangan dan memiliki hirarki yang tegas serta banyak manipulasi lambang. Guru harus dapat mengembangkan kualitas pribadi dan siswanya secara keseluruhan, yaitu :

    1. Kebiasaan bekerja dengan baik seperti : imajinatif, kreatif, dan fleksibel, sistematik, independen dalam berpikir dan bertindak, bekerja sama, dan cermat.
    2. Sikap positif terhadap matematika antara lain : terpesona dengan matematika; berminat dan termotivasi; gembira dan menyukai matematik; menghargai maksud, kekuatan, dan relevansi matematika dalam kehidupan; kepuasan yang tumbuh dari keberhasilan dan keyakinan akan kemampuannya mengerjakan matematika.

    Guru pun harus mengevaluasi setiap program pengajaran baik materi maupun metode mengajarnya. Apakah sudah sesuai atau belum dengan tujuan pengajaran. Hal ini dapat dilihat dari nilai matematika siswa, apabila di atas rata-rata maka perlu adanya pengayaan dan apabila di bawah rata-rata maka perlu adanya remedial.


     


  3. Matematika dalam Kehidupan Sehari-Hari dan Prospeknya di Masa Depan

    Salah satu karakteristik matematika adalah diterapkan atau diaplikasikan dalam bidang ilmu lain maupun dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lepas dari peranan matematika. Ketika ada sebuah penelitian untuk membuat sesuatu yang baru atau untuk mengembangkan suatu hal yang telah ada, maka matematika digunakan ketika melakukan penelitian. Mulai perumusan masalah, pengumpulan data dan fakta, penggambaran dan pengolahan data serta penganalisisan data sampai penarikan kesimpulannya. Ketika ada masalah belajar maka perlu adanya penyelesaian atau solusi. Kondisi seperti ini matematika digunakan melalui investigasi dan problem solving. Kedua hal tersebut merupakan jantungnya matematika untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan menemukan, menganalisis, dan membuktikan serta dapat memebantu siswa menyelesaiakan masalah yang berbeda-beda sesuai dengan situasinya. Ada lima langkah penyelesaian masalah :

    1. Menyajikan penyelesaian masalah dalam bentuk umum.
    2. Menyajikan kembali masalah dalam dalam bentuk operasional.
    3. Menentukan strategi atau prosedur menyelesaikan masalah.
    4. Menyelesaikan masalah.
    5. Menganalisis dan mengevaluasi strategi penyelesaian masalah serta menemukan strategi penyelesaian masalah yang baru.

    Matematika dapat digunakan untuk menyeleksi atau menyaring data yang ada. Seperti tes seleksi calon PNS, Polisi, TNI, pelajar, mahasaiswa atau karyawan menggunakan tes tulis dengan materi matematika (biasanya logika dan berhitung) untuk mengetahui kemampuan berpikir cepat dan dapat menyelesaikan masalah. Dalam bidang teknik matematika digunakan seperti teknik informatika atau komputer menggunakan konsep bilangan basis, teknik industri atau mesin matematika digunakan untuk menentukan ketelitian suatu alat ukur atau perkakas yang digunakan. Menurut Andrea J. O'Connor bahwa "Mathematic is used by engineers to solve a very wide range of problem, including design calculations for building, machines, electronic components or chemical plants". Bidang ekonomi menggunakan konsep fungsi untuk memprediksikan produksi maupun penjualan.

    Ada pepatah " Siapa yang menguasai matematika dan bahasa maka ia akan menguasai dunia". Artinya matematika sebagai media melatih untuk berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri, dan mampu menyelesaikan masalah, sedangkan bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide atau gagasan serta yang ada dalam pikiran manusia. Selain itu ada istilah "Di zaman komputer yang digunakan adalah otak bukan otot". Di lingkungan masyarakat pun secara tidak langsung orang sudah menggunakan matematika. Seperti ketika orang menghitung penghasilan, hasil panen, jumlah belanja, luas tanah, luas rumah, ongkos, hak waris, dan masih banyak yang lainnya. Jelas bahwa matematika sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga apabila ada siswa yang mengatakan ingin menghindari matematika sebenarnya itu tidak dapat dilakukan. Karena mau tidak mau matematika digunakan dalam aktivitas sehari-harinya.

    Berdasarkan fenomena tersebut maka proses matematika di masa datang sangat bagus. Khususnya di dunia pendidikan, berdasarkan kurikulum yang terbaru matematika memiliki jam pelajaran yang paling banyak (tingkat SD rata-rata 6 jam; tingkat SLTP rata-rata 4-5 jam per minggu; tingkat SMK rata-rata 5 jam pelajaran per minggu; tingkat SMA atau MA progran IPA 8 jam, IPS 4 jam, Bahasa 3 jam). Hal ini membuat sebagian orang tertarik untuk terjun dalam dunia pendidikan untuk menjadi guru matematika. Orang yang telah lulus sarjana (S-1) non-pendidikan matematika melanjutkan kembali ke pendidikan matematika atau sekedar memperoleh Akta IV. Selain di lembaga pendidikan formal, matematika memiliki peluang yang bagus di lembaga non formal seperti lembaga kursus atau privat. Matematika tidak pernah kering peminat karena prospek di masa datang sangat bagus. Dibandingkan dengan kerja sebagai karyawan perusahaan yang menggunakan sistem kontrak lebih baik menjadi guru matematika karena tidak ada istilah guru di PHK. Penghasilan guru matematika walaupun kecil tapi kontinu dan jelas karena selama masih ada manusia maka pendidikan akan berjalan terus seperti halnya pepatah "Pendidikan sepanjang hayat".

    Hal tersebut menggugah lembaga perguruan tinggi kependidikan untuk membuka program studi pendidikan matematika. Karena peminatnya selain guru-guru yang telah mencapai gelar diploma dan karyawan perusahaan swasta, anak-anak muda yang baru lulus SLTA pun mulai tertarik dengan matematika. Banyak lulusan SLTA semua program masuk ke pendidikan matematika. Bagi yang kurang menyukai matematika harus merubah pandanganya terhadap matematika karena mau tidak mau setiap hari ia akan berhadapan dengan matematika. Selain itu prosek matematika sangat bagus di masa mendatang. Hal ini yang menjadi daya tarik tersendiri, sehingga ada trend bahwa banyak orang beralih profesi menjadi guru khususnya guru matematika baik di lembaga pendidikan formal maupun non-formal.


 

  1. Simpulan
  • Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan dan kehidupan, namun masih banyak yang kurang menyukai, takut, tidak tertarik walaupun dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari persoalan matematika.
  • Pendidikan matematika di sekolah perlu dipahami dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini dengan memperbanyak materi aplikasi matematika dalam bidang keahlian. Karena matematika membentuk pola berpikir kritis, kreatif, inovatis, dan mandiri serta mampu menyelesaikan masalah secara tepat dan dapat pertanggungjawabkan.
  • Guru memiliki peranan penting dalam kegiatan pembelajaran matematika. Sehingga guru matematika harus memenuhi beberapa kriteria yaitu :
    • Menguasai materi dengan baik, hal ini berkaitan dengan latar belakang pendidikan guru tersebut.
    • Menguasai teknik pengajaran matematika dengan baik, hal ini berkaitan dengan keaktifan dan inovasi guru dalam membuat saran belajar seperti alat peraga dan trik-trik memotivasi siswa.
    • Menguasai kelas dan siswa dengan baik, artinya guru harus memahami karakter dan kemampuan siswa.
  • Konsep-konsep matematika banyak diterapkan dalam ilmu pengetahuan lain, hal ini sesuai dengan istilah matematika sebagai induknya ilmu pengetahuan. Serta konsep-konsep matematika banyak diterapkan dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.


 

Daftar Pustaka


 

Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006. Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Gawatri UR, dkk. 2004. Matematika SMK Tingkat 1. Jakarta : Yudhistira.

Nasution, Andi Hakim. 1984. Landasan Matematika. Jakarta : Bhatara Karya Aksara.

Purwanto, Ngalim. 2000. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Purwadarminta, WJS. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Tirtarahardja, Umar dan La Sulo S.L. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Tirta Seputro, Theresia M.H. 1992. Pengantar Dasar Matematika. Surabaya.

Saturday, January 24, 2009

Informasi Gerhana Matahari

Akhirnya, setelah sekian lama, Gerhana matahari akan segera menyapa Indonesia . Tidak tanggung-tanggung, 3 gerhana matahari secara berturut-turut akan melewati Indonesia dalam rentang waktu 2009 - 2010. Sayangnya, tidak semua bagian di wilayah Indonesia dapat melihat fenomena ini. Karena, ketiga gerhana ini cuman melewati bagian barat dan/atau utara indonesia.

Tahun 2009 tercatat ada dua gerhana yang akan melewati Indonesia , yaitu pada tanggal 26 Januari dan 21-22 Juli, sementara itu, gerhana matahari akan kembali menyenggol kita pada tanggal 15 Januari 2010. Fenomena ini sangat disayangkan untuk dilewatkan, karena gerhana matahari baru akan menyapa kita kembali pada tahun 2016.

1. Gerhana 26 Januari 2009
Yang paling spesial dari ketiganya adalah Gerhana pada tanggal 26 Januari yang jatuh pas di hari libur Imlek. Gerhana ini dapat dilihat oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia (Dari Banda Aceh sampai Ambon), beruntunglah mereka yang tinggal di daerah Lampung, Samarinda, dan Teluk betung, karena bulan menutup hampir seluruh bagian matahari. Gerhana ini terjadi pada waktu sore hari sekitaran pukul 3 - 4. Berikut gambar-gambar mengenai Gerhana ini:





Yang perlu diperhatikan dari jenis gerhana ini adalah jenis gerhana ini adalah gerhana matahari anular (bukan total) artinya ukuran bulan tidak cukup besar untuk menutupi seluruh priringan matahari berbeda dengan gerhana matahari total dimana bulan menutupi seluruh piringan matahari. Jadi, untuk melihatnya, perlu digunakan lensa pelindung mata, serta bagi fotografer, ingat untuk melindungi lensa kameranya sebelum mengabadikan fenomena langka ini.
Gerhana Matahari Anular
Gerhana Matahari Total
2. Gerhana Matahari 22 Juli 2009
Gerhana ini cuma dapat dinikmati oleh mereka-mereka yang tinggal di bagian utara Indonesia seperti: Banda Aceh, Jayapura, Manado, Medan, Padang, Palu, Pekanburu, Pontianak, Samarinda, Sorong, Ternate. Jenis Gerhana ini adalah gerhana Matahari Total, namun di Indonesia , bulan hanya akan menutup sebagian kecil dari matahari. Jika ingin melihat gerhana matahari total ini secara full, anda bisa ke Shanghai , karena disana, Bulan akan menutupi seluruh bagian matahari.
3. Gerhana Matahari 15 Januari 2010
Fenomena alam ini cuman bisa dinikmatin oleh mereka yang tinggal di bagian utara dan barat Indonesia seperti: Balikpapan, Banda Aceh, Tanjungkarang Telukbetung, Bandung, Banjarmasin, Bengkulu, Jakarta, Manado, Medan, Padang, Palembang, Palu, Pekanbaru, Pontianak, Samarinda, Semarang, Surakarta, Yogyakarta. Bagian Timur Indonesia sudah keburu malam ketika bayangan bulan melewati bagian sana . Sama halnya dengan gerhana Juli 2009, bulan cuma akan menutup sebagian matahari saja. Karena pusat jalur Gerhana Matahari ini melewati daerah India dan Cina sana, sehingga di Indonesia cuma kebagian sebagian kecil bayangan dari Bulan..

Sumber : e-mail dalam mahasiswaunindra mailing list

mahasiswa_unindra@yahoogroups.com

Nullius in verba : Tidak Berdasarkan Kata-kata Siapa Pun

London, 1665. Royal Society menerbitkan Philosophical Transactions untuk pertama kali. Format dan gayanya unik. Ia tidak pas disebut buku, pun tidak tepat disebut koran. Ia lebih cocok disebut kumpulan surat-menyurat yang berisi berbagai temuan dan pengalaman seputar fenomena alam. Sebuah media jenis baru yang sangat sesuai untuk menyalurkan dan menyebarkan suatu gelombang mentalitas yang juga baru. Visi dan aturan main yang ia bawa tak jauh beda dengan semboyan milik induk yang menerbitkannya: Nullius in verba (Tidak berdasarkan kata-kata siapa pun).
Kehadiran Philosophical bermula dari tangan Heinrich Oldenburg. Orang Jerman yang serba ingin tahu ini sangat mahir bermacam bahasa, sehingga didudukkan sebagai sekretaris sekaligus ujung tombak Royal Society untuk urusan surat-menyurat. Ia memanfaatkan jaringan pos biasa maupun jaringan kurir diplomatik untuk menerima surat-surat dari ibukota negara lain, seperti Paris dan Amsterdam.
Oldenburg lantas mulai mencetak dan menyebarluaskan isi korespondensi tersebut dalam bentuk lembaran-lembaran mirip berita, yang dinamainya Philosophical Transactions. Media jenis baru yang kelak akrab disebut jurnal ilmiah itu tetap ia teruskan sendiri hingga hidupnya selesai. Ia memperoleh mesin cetak, kertas, dan loper yang bisa menyebarkan beberapa ratus eksemplar ke seluruh London dan ke tempat-tempat yang lebih jauh.
Tak perlu susah-payah membayangkan secanggih apa isi korespondensi yang dicetak di awal-awal terbitannya. Tuan Samuel Colepress dari Plymouth melaporkan tinggi dan kecepatan gelombang pasang harian, dari Maret hingga September. Ia menambahkan di pagi hari gelombang lebih tinggi satu kaki ketimbang sore hari. Seorang penulis dari Padua mengaku membuat penemuan baru tentang pergerakan bumi, dan seorang matematikawan membantahnya dengan mengutip percobaan milik seorang Swedia, yakni dengan menembakkan meriam tegak lurus terhadap horizon dan mengamati apakah peluru jatuh ke arah barat atau timur.
Tulisan-tulisan lain terasa lebih “aneh” lagi. Seekor sapi dengan bentuk yang sangat mengerikan dilahirkan di Hampshire. Telah diciptakan alat musik baru: harpa dengan senar berbahan gut (tali dari usus binatang). Pohon kubis setinggi 100 meter ditemukan di Kepulauan Karibia. Seorang Jesuit asal Jerman, Athanasius Kircher, mengungkap rahasia di bawah permukaan bumi: air laut terus-menerus tumpah menuju kutub utara, mengalir lewat saluran bawah tanah, dan muncul lagi di kutub selatan.
Isi Philophical memang masih sederhana. Bahkan batasan-batasan sainsnya pun belum terbentuk, rentang temanya masih terlampau luas. Akan tetapi, semua kabar “ilmiah” tersebut mulai terserap. Eksperimen, observasi, sains; kata-kata itu dengan sendirinya membekas dan mempengaruhi gaya intelektual secara perlahan. Dengan demikian, langkah awal yang diambil Royal Society melalui Philosophical untuk mewujudkan visi besarnya boleh dikata sukses besar.
Royal Society lahir di saat Eropa sedang dibakar Reformasi Gereja. Masa itu, para cendekiawan di Universitas Oxford dan Cambridge dipekerjakan dan dipecat berdasarkan keimanan mereka. Sejumlah kecil ilmuwan yang merasa sebal mendirikan sebuah organisasi kecil pada 1662, dengan nama resmi The Royal Society of London. Karena itu, dalam pertemuan-pertemuannya yang kerap berpindah-pindah akibat tipisnya dana, seluruh anggota wajib memenuhi sebuah peraturan ketat: dilarang bicara agama dan politik.
Royal Society merupakan organisasi nasional (ironisnya berdana cekak) yang memiliki tujuan utama menyebarluaskan apa yang mereka sebut sebagai Filsafat Baru alias Filsafat Eksperimental (sains). Semboyan Nullius in verba jelas menandakan komitmen organisasi ini untuk menetapkan kebenaran berdasarkan eksperimen, bukan dengan mengutip pendapat tokoh-tokoh otoritatif.
Robert Hook, Kurator Eksperimen Royal Society, mengobarkan komitmen tersebut dengan penuh semangat, “Ilmu pengetahuan alam terlalu banyak berisi hasil kerja otak dan lagak saja. Kini saatnya untuk kembali pada kelugasan dan kesungguhan pengamatan terhadap materi dan hal-hal yang benar nyata.”
Berbeda dengan terbitan-terbitan yang pernah ada sebelumnya, Philosophical sengaja dibentuk oleh Royal Society untuk menciptakan kesadaran kolektif dan arus informasi. Ini adalah bukti betapa lembaga tersebut sangat menjunjung tinggi komunikasi. Para pendirinya menyatakan bahwa sejauh ini hanya ada konsepsi-konsepsi sempit milik segelintir penulis perseorangan dari zaman kegelapan, yang tidak sebanding dengan desain alam yang begitu besar.
Sains, bagi para pendiri Royal Society, harus menjadi milik publik sepenuhnya. Mereka bercita-cita untuk menciptakan suatu jaringan global, suatu Kerajaan Pembelajaran. Siapa pun yang berupaya keras memehami seluruh rahasia alam sudah seharusnya bisa melihat semua bagian dan menerima semua informasi dari segenap penjuru dunia. Siapa pun seharusnya bisa memperoleh pengetahuan universal. Semua pengetahuan harus disampaikan kepada mereka. Harta karun dari seluruh masa lalu harus dibiarkan terbuka di hadapan mereka.Melalui Philosophical semua itu bisa dicapai. Sebuah jurnal yang mampu mewartakan pengetahuan yang sebenarnya, bukan “pengetahuan” yang sibuk dengan bunga kata-kata. Sebuah jurnal yang senantiasa setia menempa setiap kalimat dengan gerigi fakta yang keras dan pasti.

Wednesday, January 21, 2009

The Girl Who Silenced The World For 5 Minutes

Ini ada rekaman dari YOUTUBE.COM tentang seorang wanita yang berpidato di depan forum United Nations, yang memberikan pencerahan kepada seluruh dunia...
Klik link di bawah ini...
http://www.youtube.com/watch?v=TQmz6Rbpnu0

Tuesday, January 20, 2009

Obama Rayakan Mimpi Martin Luther King


WASHINGTON, SELASA — Sehari menjelang pengambilan sumpah, Presiden Amerika Serikat terpilih Barack Obama memperingati Hari Martin Luther King Jr, Senin (19/1) waktu setempat, dengan berpartisipasi dalam aktivitas pelayanan publik bertajuk ”Renew America Together: A Call to Service”.
Istri Obama, Michelle, dan istri wakil presiden terpilih, Jill Biden, akan menggelar ”Kids Inaugural: We Are the Future”, sebuah konser pemuda untuk menghormati keluarga militer.
Sebuah jajak pendapat terbaru oleh CNN/Opinion Research Corp menunjukkan, 7 dari 10 warga Afrika-Amerika percaya bahwa dengan terpilihnya Obama, mimpi King tentang kesetaraan rasial bisa terwujud. King tewas dibunuh di Memphis, Tennessee, 4 April 1968.
”Saya meminta Anda untuk membangkitkan karakter bangsa ini sekali lagi. Dan, bersama- sama, kita bisa melangkah sebagai satu bangsa, warisan leluhur yang kita rayakan hari ini,” kata Obama.
Pada hari pelantikan, Selasa ini, Obama akan menghadiri kebaktian pagi, sebuah tradisi yang dimulai Presiden Franklin D Roosevelt tahun 1933. Setelah itu, Obama akan bertemu Presiden George W Bush di Gedung Putih dan bersama-sama menuju Capitol Hill untuk upacara pengambilan sumpah.
Sebelum pengambilan sumpah dimulai, di sayap barat Capitol Hill digelar sejumlah acara musik, termasuk penampilan band Marinir AS, paduan suara anak- anak, penyanyi Aretha Franklin, komposer John Williams bersama pemain biola Itzhak Perlman dan pemain cello Yo-Yo Ma, serta band Angkatan Laut AS.
Acara resmi pelantikan dimulai pukul 11.30 waktu setempat atau 23.30 WIB dengan pengambilan sumpah Wakil Presiden terpilih Joe Biden. Tepat tengah hari atau tengah malam WIB, Obama diambil sumpahnya sebagai Presiden ke-44 AS.
Setelah diambil sumpahnya, Obama akan menyampaikan pidato pelantikan. Pidato itu sangat penting karena akan menunjukkan apa yang akan dilakukan Obama selama periode pemerintahannya.
Obama kemudian mengiringi Bush dalam upacara perpisahan.
Pukul 14.30 waktu setempat atau 02.30 WIB hari Rabu, Parade Pelantikan ke-56 akan digelar di sepanjang Pennsylvania Avenue yang terbentang dari Capitol Hill hingga Gedung Putih. Parade itu diikuti berbagai kelompok dari seantero AS.
Malam harinya, Obama akan menjamu berbagai kalangan dalam setidaknya 10 pesta resmi. Untuk pertama kalinya pula, Obama menjadi tuan rumah ”Pesta Tetangga” yang terbuka bagi segenap warga Washington dan masyarakat umum. Dengan teknologi interaktif, pesta akan disiarkan dengan pesta komunitas di seluruh AS.
Macet
Jalan-jalan di sekitar National Mall mulai macet sejak Minggu. Orang hampir tidak bisa bergerak leluasa dari satu tempat ke tempat lain. Jalanan diperkirakan lebih macet pada Selasa ini. Jutaan orang memadati Washington, kota yang normalnya berpenduduk 600.000 orang. Akses menuju pusat kota Washington ditutup mulai Selasa pagi.
Hujan salju diperkirakan turun di Washington sejak Senin malam. Suhu udara pada hari Selasa diperkirakan turun drastis hingga mencapai 0 derajat celsius. Ribuan polisi dan tentara bersenjata serta agen rahasia berpakaian preman akan ditempatkan di jalan-jalan. Penembak jitu juga ditempatkan di atap bangunan dekat Capitol Hill dan sepanjang rute parade. Helikopter dan pesawat tempur akan berpatroli di udara. Penjaga pantai berjaga-jaga di perairan sekitar Washington.
Surat kabar The Washington Post edisi Senin melaporkan, sejumlah titik pemeriksaan akan diwarnai antrean sepanjang beberapa blok. Ribuan orang masih berupaya masuk ke area tempat rangkaian acara pelantikan digelar.

Sunday, January 18, 2009

Contoh Proposal Penelitian

Berikut adalah contoh proposal penelitian yang beberapa bulan lalu telah diajukan ke Kopertis Wilayah III dan Dinas Pendidikan, Menengah dan Tinggi (DIKMENTI) DKI Jakarta, serta telah disetujui untuk dilakukan penelitian pada tahun anggaran 2008.

Proposal ini saya upload untuk dapat dijadikan sebagai panduan bagi mahasiswa/mahasiswi di Universitas Indraprasta PGRI, khususnya Bapak/Ibu Guru program Ekstensi yang mempunyai keinginan untuk mengembangkan kemampuan dan juga menyalurkan kemampuan yang selama ini diperoleh di bangku kuliah.

Format .doc :

Silahkan didownload dan silahkan berbagi dengan rekan-rekannya.

Ingat mencontek bukannya tidak baik, tetapi mencontek yang benar adalah mencontek yang juga melakukan MODIFIKASI. Silahkan modifikasi dan rancang proposal penelitian baru dengan tema-tema yang aktual dan mencerminkan semangat untuk memajukan pendidikan di Indonesia.

Selamat Berkarya

Saturday, January 17, 2009

Penelitian Kualitatif

Beberapa hari lalu saya bertemu dengan seorang mahasiswa yang ingin mengajukan judul skripsi dan kebetulan saya menjadi pembimbingnya. Saat itu dia mengajukan sebuah judul yang menurut dia akan diselesaikan dengan menggunakan analisa kualitatif. Saya senang dan mencoba menanyakan bagaimana langkah pelaksanaan penelitiannya, akan tetapi, jawaban yang saya terima justru penelitian tersebut akan diselesaikan dengan analisa kuantitatif.
Gawat...!!!
Saat mahasiswa tidak memahami langkah operasional penelitian kualitatif dan kuantitatif, bisa jadi penelitian tersebut menjadi tidak tentu arahnya. Satu lagi, pernah saya memberikan soal ujian akhir seperti ini, "apa perbedaan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif?" dan tahu jawabannya, sungguh mengecewakan dan menghina beberapa pihak yang terbiasa menyelesaikan penelitian dengan metode kuantitatif. Jawabannya seperti ini, "penelitian kualitatif adalah penelitian yang berkualitas dan penelitian kuantitatif tidak berkualitas." Sakit hati..???
Satu hal yang saya pahami, bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang :
  1. Membutuhkan waktu yang cukup lama, artinya butuh kesetiaan yang tinggi terhadap obyek yang akan diteliti dan bahkan mungkin harus diwariskan.
  2. Peneliti biasanya terlibat langsung dalam proses penelitian, ini artinya penelitian kualitatif tidak dapat diwakilkan.
  3. Bersikap skeptis, artinya tidak mudah percaya terhadap jawaban responden, atau dengan kata lain, data yang dikumpulkan harus berasal dari banyak sumber dengan kapasitas yang berbeda-beda.
  4. Adanya proses triangulasi, atau proses pengumpulan, pengolahan dan proses verifikasi serta berulang-ulang tidak pernah berhenti.
Mungkin keterangan di atas dapat membantu mahasiswa mendapatkan gambaran yang jelas tentang penelitian kualitatif, sehingga dampaknya dapat dihasilkan karya ilmiah yang berkualitas. Amin

Friday, January 16, 2009

Ponsel dan Kanker

Penelitian terbaru di Jerman mengungkapkan ponsel terbukti tidak menyebabkan kanker. Itu membantah penelitian sebelumnya yang menyebutkan ponsel meningkatkan resiko seseorang terkena kanker.

Dalam penelitian yang melibatkan sekitar 1600 orang terdeteksi tidak ada hubungannya antara waktu seseorang menggunakan ponsel selama sepuluh tahun dan kanker, khususnya melanoma.

Melanoma adalah penyakit kanker yang dapat menyebar cepat. Dia timbul di dalam sel untuk menghasilkan pigmen yang disebut melanin yang membuat kulit menjadi berwarna. Mata juga memiliki sel untuk menghasilkan melanin.

Kondisi tersebut juga dikenal uveal melanoma, isu tentang jangka panjang dalam penggunaan telepon seluler yang bisa menyebabkan kanker, terutama tumor otak. Hal itulah yang menjadi topik panas selama ini.

"Kita tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan adanya peningkatan resiko uveal melanoma selama menggunakan telepon seluler", kata Dr. Andreas Stang dari Universitas Marthin Luther di Jerman.

Sumber: Media Indonesia (15 Januari 2009)

Thursday, January 15, 2009

Seminar Internasional

Call for Papers, 2nd Announcement: The First International Graduate Student Conference on Indonesia 2009 (New)
Academy Professorship Indonesia in Social Sciences & Humanities and The Graduate School of Gadjah Mada University Will organize:The First International Graduate Student Conference on Indonesia 1 – 4 December 2009, Venue: Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia.
Theme:
“(Re)Considering Contemporary Indonesia:
Striving for Democracy, Sustainability, and Prosperity, A Multidisciplinary Perspective"

(history, philosophy, law/legal aspect, social, culture, language, literature, religion/beliefs, environment, politics, democracy/human right, education, economics, management, agriculture, health, international relations, media studies, arts, gender issues, and others)

We are inviting Graduate Students working on Indonesian issues to participate in the conference by submitting their abstracts / papers in relation with the theme. [selengkapnya...]

Annual Report of API-Social Sciences and Humanities 2006/07
Following my surprise of the final decision of the API committee to select me as their first API professor in social sciences & humanities in early August 2006, I was looking forward to receiving the official letter that would arrive in one week time as promised by the API Secretary (The Director of KITLV-Jakarta). [selengkapnya...]

The Launching of Academy Professorship Indonesia Program at Gadjah Mada University
On the 21st of February 2007, the Academy Professorship Indonesia in Social Sciences and Humanities was officially launched at Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia. [selengkapnya...]

AIPI President-Speech Launching: Helping to Shape the Future
It was on August 3, last year, when the KNAW-AIPI International Committee on the selection of nominee met here in Yogyakarta a very thoughtful, not to say provocative, question was raised: What kind of professorship do you want?. We were then confronted rightly by the seemingly trivial question. [selengkapnya...]

Speech API Launching: Menuju Paradigma Baru Pembangunan di Indonesia?
To reach the overall objectives of the Academy Professorship Indonesia by also considering the recent conditions of the Indonesian academic culture, in particular the social sciences and humanities, I argue that two main things have to be seriously addressed. Firstly, there is an urgent need to improve the academic quality and capability of young Indonesian scholars in social science and humanities despite some drawbacks and constraints they face. [selengkapnya...]

Tuesday, January 13, 2009

Krisis Kemanusiaan di GAZA




Konflik kemanusiaan yang terjadi di wilayah GAZA merupakan sebuah ironi dari sebuah semangat perdamaian dunia yang selama ini selalu diagung-agungkan oleh masyarakat dunia. Terlepas dari masalah yang muncul dan melatarbelakangi konflik ini, jelas bahwa konflik ini hanya akan menyisakan dendam dan kemarahan yang tidak akan pernah terbayarkan dari generasi ke generasi.


Semangat persatuan dan semangat kebersamaan sebagai insan manusia yang diciptakan Tuhan sama dan segambar dengan rupa Tuhan, seharusnya dapat dijadikan dasar bagi kita untuk menjaga kebersamaan dan kesatuan tersebut untuk mencapai tingkat kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.


Konflik kemanusiaan yang telah menelan korban jiwa hampir mencapai 1000 orang ini sebenarnya bukanlah konflik yang dilatarbelakangi oleh faktor agama. Ini hanyalah konflik yang dilatarbelakangi oleh sistem politik yang berkembang di masa lalu, dimana saat penjajah ingin menyerahkan daerah kekuasaannya, termasuk kepada Palestina. Akan tetapi saat itu Palestina menolak untuk merdeka, yang akhirnya justru dikuasai oleh bangsa lain.


Kondisi ini sebenarnya dapat disikapi secara arif dan bijaksana oleh seluruh bangsa di dunia dan mencoba menemukan solusi damai yang dapat diterima oleh semua pihak. Artinya, bukan justru menyebarkan isu-isu yang tidak baik dan terkesan melakukan propaganda untuk menghancurkan kelompok-kelompok tertentu.


Di Indonesia, kondisi ini terlihat sangat dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk kepentingan pribadi dan golongannya sendiri, entah untuk maksud yang benar-benar baik ataupun untuk maksud mempromosikan individu dan golongannya.


Bila melihat lebih dekat ke dalam wilayah kita sendiri, kita bisa melihat contoh-contoh anarkisme dan kekerasan yang justru dilakukan oleh bangsa kita terhadap bangsa kita sendiri. Ini lebih parah, karena dilakukan dengan berkedokkan agama.


Marilah, kita mulai bercermin dan menunjukkan jatidiri kita sebagai bangsa yang beradab dan bermoral. Kita boleh memikirkan bagaimana nasib bangsa lain dan kekejaman bangsa lain di dunia ini, tetapi usul saya cobalah terlebih dahulu memikirkan apa yang kita lakukan untuk bangsa ini. Sudahkah kita sebagai manusia memperlakukan orang lain juga sebagai manusia?

Upaya Mencegah Kecemasan di Sekolah

Oleh : Akhmad Sudrajat
Kecemasan atau anxiety merupakan salah satu bentuk emosi individu yang berkenaan dengan adanya rasa terancam oleh sesuatu, biasanya dengan objek ancaman yang tidak begitu jelas. Kecemasan dengan intensitas yang wajar dapat dianggap memiliki nilai positif sebagai motivasi, tetapi apabila intensitasnya sangat kuat dan bersifat negatif justru malah akan menimbulkan kerugian dan dapat mengganggu terhadap keadaan fisik dan psikis individu yang bersangkutan.
Adalah Sigmund Freud, sang pelopor Psikoanalisis yang banyak mengkaji tentang kecemasan ini. Dalam kerangka teorinya, kecemasan dipandang sebagai komponen utama dan memegang peranan penting dalam dinamika kepribadian seorang individu.
Freud (Calvin S. Hall, 1993) membagi kecemasan ke dalam tiga tipe:
  1. Kecemasan realistik yaitu rasa takut terhadap ancaman atau bahaya-bahaya nyata yang ada di dunia luar atau lingkungannya.
  2. Kecemasan neurotik adalah rasa takut jangan-jangan insting-insting (dorongan Id) akan lepas dari kendali dan menyebabkan dia berbuat sesuatu yang bisa membuatnya dihukum. Kecemasan neurotik bukanlah ketakutan terhadap insting-insting itu sendiri, melainkan ketakutan terhadap hukuman yang akan menimpanya jika suatu insting dilepaskan. Kecemasan neurotik berkembang berdasarkan pengalaman yang diperolehnya pada masa kanak-kanak, terkait dengan hukuman dan ancaman dari orang tua maupun orang lain yang mempunyai otoritas, jika dia melakukan perbuatan impulsif.
  3. Kecemasan moral yaitu rasa takut terhadap suara hati (super ego). Orang-orang yang memiliki super ego yang baik cenderung merasa bersalah atau malu jika mereka berbuat atau berfikir sesuatu yang bertentangan dengan moral. Sama halnya dengan kecemasan neurotik, kecemasan moral juga berkembang berdasarkan pengalaman yang diperolehnya pada masa kanak-kanak, terkait dengan hukuman dan ancaman dari orang tua maupun orang lain yang mempunyai otoritas jika dia melakukan perbuatan yang melanggar norma
Selanjutnya, dikemukakan pula bahwa kecemasan yang tidak dapat ditanggulangi dengan tindakan-tindakan yang efektif disebut traumatik, yang akan menjadikan seseorang merasa tak berdaya, dan serba kekanak-kanakan. Apabila ego tidak dapat menanggulangi kecemasan dengan cara-cara rasional, maka ia akan kembali pada cara-cara yang tidak realistik yang dikenal istilah mekanisme pertahanan diri (self defense mechanism), seperti: represi, proyeksi, pembentukan reaksi, fiksasi dan regresi. Semua bentuk mekanisme pertahanan diri tersebut memiliki ciri-ciri umum yaitu: (1) mereka menyangkal, memalsukan atau mendistorsikan kenyataan dan (2) mereka bekerja atau berbuat secara tak sadar sehingga tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Kecemasan dapat dialami siapapun dan di mana pun, termasuk juga oleh para siswa di sekolah. Kecemasan yang dialami siswa di sekolah bisa berbentuk kecemasan realistik, neurotik atau kecemasan moral. Karena kecemasan merupakan proses psikis yang sifatnya tidak tampak ke permukaan maka untuk menentukan apakah seseorang siwa mengalami kecemasan atau tidak, diperlukan penelaahan yang seksama, dengan berusaha mengenali simptom atau gejala-gejalanya, beserta faktor-faktor yang melatarbelangi dan mempengaruhinya. Kendati demikian, perlu dicatat bahwa gejala-gejala kecemasan yang bisa diamati di permukaan hanyalah sebagian kecil saja dari masalah yang sesungguhnya, ibarat gunung es di lautan, yang apabila diselami lebih dalam mungkin akan ditemukan persoalan-persoalan yang jauh lebih kompleks.
Di sekolah, banyak faktor-faktor pemicu timbulnya kecemasan pada diri siswa. Target kurikulum yang terlalu tinggi, iklim pembelajaran yang tidak kondusif, pemberian tugas yang sangat padat, serta sistem penilaian ketat dan kurang adil dapat menjadi faktor penyebab timbulnya kecemasan yang bersumber dari faktor kurikulum. Begitu juga, sikap dan perlakuan guru yang kurang bersahabat, galak, judes dan kurang kompeten merupakan sumber penyebab timbulnya kecemasan pada diri siswa yang bersumber dari faktor guru. Penerapan disiplin sekolah yang ketat dan lebih mengedepankan hukuman, iklim sekolah yang kurang nyaman, serta sarana dan pra sarana belajar yang sangat terbatas juga merupakan faktor-faktor pemicu terbentuknya kecemasan pada siswa.yang bersumber dari faktor manajemen sekolah.
Menurut Sieber e.al. (1977) kecemasan dianggap sebagai salah satu faktor penghambat dalam belajar yang dapat mengganggu kinerja fungsi-fungsi kognitif seseorang, seperti dalam berkonsentrasi, mengingat, pembentukan konsep dan pemecahan masalah. Pada tingkat kronis dan akut, gejala kecemasan dapat berbentuk gangguan fisik (somatik), seperti: gangguan pada saluran pencernaan, sering buang air, sakit kepala, gangguan jantung, sesak di dada, gemetaran bahkan pingsan.
Mengingat dampak negatifnya terhadap pencapaian prestasi belajar dan kesehatan fisik atau mental siswa, maka perlu ada upaya-upaya tertentu untuk mencegah dan mengurangi kecemasan siswa di sekolah, diantaranya dapat dilakukan melalui:
  1. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran dapat menyenangkan apabila bertolak dari potensi, minat dan kebutuhan siswa. Oleh karena itu, strategi pembelajaran yang digunakan hendaknya berpusat pada siswa, yang memungkinkan siswa untuk dapat mengkspresikan diri dan dapat mengambil peran aktif dalam proses pembelajarannya.
  2. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru seyogyanya dapat mengembangkan “sense of humor” dirinya maupun para siswanya. Kendati demikian, lelucon atau “joke” yang dilontarkan tetap harus berdasar pada etika dan tidak memojokkan siswa.
  3. Melakukan kegiatan selingan melalui berbagai atraksi “game” atau “ice break” tertentu, terutama dilakukan pada saat suasana kelas sedang tidak kondusif.. Dalam hal ini, keterampilan guru dalam mengembangkan dinamika kelompok tampaknya sangat diperlukan.
  4. Sewaktu-waktu ajaklah siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas, sehingga dalam proses pembelajaran tidak selamanya siswa harus terkurung di dalam kelas.
  5. Memberikan materi dan tugas-tugas akademik dengan tingkat kesulitan yang moderat. Dalam arti, tidak terlalu mudah karena akan menyebabkan siswa menjadi cepat bosan dan kurang tertantang, tetapi tidak juga terlalu sulit yang dapat menyebabkan siswa frustrasi.
  6. Menggunakan pendekatan humanistik dalam pengelolaan kelas, dimana siswa dapat mengembangkan pola hubungan yang akrab, ramah, toleran, penuh kecintaan dan penghargaan, baik dengan guru maupun dengan sesama siswa. Sedapat mungkin guru menghindari penggunaan reinforcement negatif (hukuman) jika terjadi tindakan indisipliner pada siswanya.
  7. Mengembangkan sistem penilaian yang menyenangkan, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan penilaian diri (self assessment) atas tugas dan pekerjaan yang telah dilakukannya. Pada saat berlangsungnya pengujian, ciptakan situasi yang tidak mencekam, namun dengan tetap menjaga ketertiban dan objektivitas. Berikanlah umpan balik yang positif selama dan sesudah melaksanakan suatu asesmen atau pengujian.
  8. Di hadapan siswa, guru akan dipersepsi sebagai sosok pemegang otoritas yang dapat memberikan hukuman. Oleh karena itu, guru seyogyanya berupaya untuk menanamkan kesan positif dalam diri siswa, dengan hadir sebagai sosok yang menyenangkan, ramah, cerdas, penuh empati dan dapat diteladani, bukan menjadi sumber ketakutan.
  9. Pengembangan menajemen sekolah yang memungkinkan tersedianya sarana dan sarana pokok yang dibutuhkan untuk kepentingan pembelajaran siswa, seperti ketersediaan alat tulis, tempat duduk, ruangan kelas dan sebagainya. Di samping itu, ciptakanlah sekolah sebagai lingkungan yang nyaman dan terbebas dari berbagai gangguan, terapkan disiplin sekolah yang manusiawi serta hindari bentuk tindakan kekerasan fisik maupun psikis di sekolah, baik yang dilakukan oleh guru, teman maupun orang-orang yang berada di luar sekolah.
  10. Mengoptimalkan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Pelayanan bimbingan dan konseling dapat dijadikan sebagai kekuatan inti di sekolah guna mencegah dan mengatasi kecemasan siswa Dalam hal ini, ketersediaan konselor profesional di sekolah tampaknya menjadi mutlak adanya.
Melalui upaya – upaya di atas diharapkan para siswa dapat terhindar dari berbagai bentuk kecemasan dan mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang sehat secara fisik maupun psikis, yang pada gilirannya dapat menunjukkan prestasi belajar yang unggul.

Mengingatkan...!!!

Peluang mendapatkan dana penelitian dari DIKTI melalui DP2M tahun anggaran 2009 sudah digulirkan, deadline pengiriman naskah proposal penelitiannya adalah bulan MARET.
Jadi, silahkan rancang program penelitian dan kirim langsung ke DP2M untuk berkompetisi bersama dengan dosen-dosen lain di seluruh Indonesia, khususnya di DKI Jakarta untuk mendapatkan dana penelitian.
Semangat...!!!

Tuesday, January 6, 2009

Once Upon A Cow - Resensi


Judul Buku : Once Upon A Cow - Siap Jadi Orang Sukses ?
Penulis : Dr. Camilo Cruz
Penerbit : Gramedia
Tahun : 2008
Jumlah Halaman : 144
Kategori : Personal Self Development


Setiap orang ingin menjadi sukses. Apa itu kesuksesan? Bagaimana cara meraihnya? Kesuksesan adalah hak setiap manusia ... tinggal berani memintanya apa tidak. Mengapa ada orang yang mencapainya dengan mudah, sementara orang lain sepertinya tidak pernah membuat kemajuan walaupun sudah bertahun – tahun bekerja keras. Diantara orang – orang yang sukses pada umumnya mempunyai kesamaan: mereka tidak pernah membuat alasan mengapa sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya atau mengeluh tentang apa yang seharusnya terjadi. Orang yang sukses tidak selalu sukses pada awalnya, tetapi mereka juga mengalami jatuh bangun sehingga mereka dapat mencapai kesuksesan yang mereka inginkan.

Buku ONCE UPON A COW menggambarkan dengan jelas apa yang mungkin terjadi bila kehidupan kita dikendalikan oleh alasan – alasan. ”Sapi” melambangkan setiap alasan, kebiasaan, atau pembenaran yang menghalangi kita untuk menjalani kehidupan – kehidupan yang benar – benar memuaskan. Cerita seekor sapi adalah cerita tentang menghapus kebiasaan, alasan, dan keyakinan, membatasi yang membuat orang terikat pada kehidupan seadanya. Kegagalan bisa menjadi batu loncatan pada jalan kita menuju kesuksesan hidup. Kegagalan memberikan sesuatu yang penting. Bahkan kita tidak menyadari kebiasaan yang seharusnya kita ubah atau kita koreksi untuk bergerak maju. Sebaliknya kehidupan seadanya tidak memberikan pelajaran apapun Metafora abadi.
Dengan kata lain ”sapi” yang dianggap berkat bahkan jadi borgol untuk menuju kekehidupan yang lebih baik, karena orang tidak hidup dalam kemiskinan absolut, tetapi selalu ada jalan menuju kehidupan baru yang penuh dengan kesempatan – kesempatan baru. Dan bila ada orang yang bersikap nrimo dengan keadaannya yang seperti itu saja maka orang itu tidak akan pernah maju, karena belajar menerima keadaan walaupun sebenarnya tidak puas dengan keadaan yang seperti itu saja. Kita semua punya ”sapi” dalam kehidupan, kita terus memanggul beban berat dari keyakinan – keyakinan yang salah , alasan – alasan, ketakutan – ketakutan dan pembenaran – pembenaran kita, dan tragisnya keterbatasan itu mengikat kita pada kehidupan seadanya.
Semua ungkapan yang kita gunakan untuk menghindari membuat perubahan apapun terdengar lebih enak, lebih mudah kita terima dan memberikan sedikit rasa bersalah. Itulah sebabnya kita harus menyingkirkan ”sapi” kita jika kita ingin sukses. Jadi ”sapi” mewakili semua alasan, dalih, pembenaran, kebohongan, rasionalisasi dan keyakinan yang salah yang terus mengikat kita pada kehidupan seadanya serta mendapatkan kehidupan yang anda inginkan. Namun seperti semua ”sapi” itu kita membayar harga untuk alasan – alasan yang bisa diterima secara sosial itu. Semua alasan itu hanya akan melepaskan si pemberi dari tanggung jawab apapun, menempatkannya dalam peran sebagai korban dan menempatkan kesalahan ditempat lain.Maka selama anda menganggap itu kesalahan orang lain, anda tidak akan pernah melakukan apapun untuk memperbaiki situasi, toh bukan kesalahan anda, anda hanyalah korban tentang alasan.
Ada 3 (tiga) hal yang pasti tentang alasan :
  1. Jika benar – benar ingin menemukan alasan untuk apapun, anda boleh yakin bahwa anda akan menemukannya tanpa kesulitan sedikitpun dan anda akan bertahan dengannya selama mungkin.
  2. Anda yakini bahwa begitu memakai alasan anda pasti akan menemukan sekutu.
  3. Alasan tidak akan mengubah apapun.
Di jelaskan bahwa sapi cenderung mengambil bentuk penyamaran berbeda dan membuat kita sulit untuk mengenali apa adanya. Musuh terburuk kesuksesan adalah pesimisme. Pengharapan rendah dan sikap negatif akan menghasilkan kegagalan dan frustasi sebaliknya optimis selalu positif dan penuh kesempatan. Sikap pesimis bertindak sebagai lensa untuk melihat dan menilai dunia dan pikiran negatif akan menghalangi anda mencapai impian dan pelan – pelan akan menghancurkan anda.
Dalam buku ini digambarkan bahwa setiap orang diciptakan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing – masing serta keterbatasan dan keterbatasan adalah batasan yang Absurd tentang kemampuan kita. Orang akan terlalu cepat menerima kekurangan mereka melakukannya tanpa mengetahui kebenarannya.

Terkadang secara tidak sadar, kita menciptakan batasan – batasan yang menghambat pertumbuhan pribadi kita dan membutakan kita akan potensi yang tidak terbatas yang ada dalam diri kita. Dalam kehidupan kita pastinya kita pernah mengalami kegagalan, tetapi jika kita tetap tidak bisa melupakan kegagalan masa lalu maka kita tidak akan mendapatkan kesuksesan yang kita inginkan di masa depan, karena pintu kesuksesan akan selalu tertutup bila kita tetap menengok ke masa lalu. Karena kita sering membiarkan masa lalu memerintah kita. Putuskanlah untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan yang anda inginkan, niat baik dan angan – angan hanya akan memperkuat kehidupan seadanya, anda harus mengambil keputusan dan mengikutinya.
Semoga saja tidak berlebihan jika buku ini yang membawa saya mendefinisikan tujuan hidup dengan lebih jelas. Jangan pernah biarkan kehidupan anda begitu saja. Jangan bersiap pergi ke padang rumput tetapi bersiaplah untuk bermimpi besar dan merih kesuksesan. Akhir kata : bagi siapa yang menginginkan perubahan maka ia harus berusaha dan membuang semua alasan – alasan yang dapat membuat kita menyesal seumur hidup.

Peresensi : Eni Kurniasih & Bayu

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Univ. Indraprasta PGRI

Monday, January 5, 2009

Pesan dan Kesan Untuk Dosen 08/09

Tidak terasa kita sudah hampir sampai pada penghujung proses perkuliahan di Universitas Indraprasta PGRI. Banyak hal yang kita alami dan banyak hal yang kita lakukan sepanjang proses perkuliahan di semester ini.
Ada perasaan suka atau duka, ada perasaan kesal karena terlalu banyak tugas yang diberikan dosen dan lain sebagainya. Akan tetapi, semua hal tersebut pasti menyisakan banyak kesan yang mendalam di hati kita semua.
Jadi... silahkan menuliskan kesan dan pesan yang tersimpan di dalam hati, mudah-mudahan dengan wadah ini terjalin komunikasi yang baik sehingga ke depan dapat dihasilkan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk kemajuan kita bersama, khususnya kemajuan para mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Universitas Indraprasta PGRI yang kita cintai ini.
Selamat berkomentar...

Sunday, January 4, 2009

Tantangan Penelitian

Salam Penelitian...
Baru-baru ini saya membaca sebuah buku yang menyadarkan saya dan juga akhirnya memberikan saya inspirasi untuk melaksanakan sebuah penelitian. Buku tersebut berjudul The Power of Appreciation, atau dalam bahasa bataknya, Kekuatan Menghargai.
Dalam buku tersebut diceritakan bahwa orang yang dihargai memiliki kecenderungan untuk semakin memberikan yang terbaik, bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk orang lain. Murid yang diberikan penghargaan, baik secara langsung maupun tidak langsung akan menunjukkan semangat belajar yang tinggi, karena dia ingin (kebutuhan dasar manusia) selalu dihargai orang lingkungan sekitarnya.
Fakta ini juga seakan mematahkan logika awal saya bahwa kecemasan berpengaruh positif terhadap hasil belajar, artinya orang yang dibuat cemas, emosi, tertekan biasanya akan menunjukkan hasil belajar yang baik. Logika ini saya dapatkan berdasarkan seminar yang saya ikuti tahun lalu, yaitu seminar MESTAKUNG, oleh Prof. Yohanes Surya yang menyatakan pada saat seseorang terdesak, seseorang tersebut akan menyesuaikan dirinya dengan cara apapun dan akhirnya dapat mencapai hasil yang terbaik. Ditambah lagi, ada fakta tentang penerima Nobel yang sejak awal kuliahnya selalu mendapatkan hinaan dan cercaan dari dosennya yang menyatakan tidak mampu.
Dari fakta yang saya dapatkan melalui buku ini, saya ingin mencoba memverifikasi teori yang berkembang tentang kekuatan menghargai. Saya ingin mencoba melakukan penelitian sederhana (mungkin PTK atau penelitian komparasi) yang lingkupnya di lingkungan kampus UNINDRA.
Bersama ini juga saya sampaikan ajakan dan himbauan kepada para pembaca yang merasa memiliki keinginan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk mencoba melakukan penelitian tentang penghargaan ini. Mungkin hasilnya dapat kita diskusikan dalam waktu beberapa bulan mendatang.
Semangat, maju pendidikan Indonesia.

Friday, January 2, 2009

Belajar SPSS 15.0

Silahkan Download Materi-materi SPSS di bawah ini...

SPSS secara Umum

  1. http://www.ziddu.com/download/3058287/DataTransformation.pdf.html
  2. http://www.ziddu.com/download/3058288/DataEditor.pdf.html
  3. http://www.ziddu.com/download/3058289/DataPreparation.pdf.html
  4. http://www.ziddu.com/download/3058290/WorkingWithOutput.pdf.html
  5. http://www.ziddu.com/download/3058291/FileHandlingTransformation.pdf.html
  6. http://www.ziddu.com/download/3058319/EditingCharts.pdf.html
  7. http://www.ziddu.com/download/3058320/WorkingWithCommandSyntax.pdf.html
  8. http://www.ziddu.com/download/3058321/BuildingCharts.pdf.html
  9. http://www.ziddu.com/download/3058322/PublishToWeb.pdf.html

Statistic Coach

  1. http://www.ziddu.com/download/3058337/SummarizeDescribeorPresentData.pdf.html
  2. http://www.ziddu.com/download/3058338/ScaleNumericVariablesWithinCategories.pdf.html
  3. http://www.ziddu.com/download/3058339/CompareGroupsforSignificantDifferences.pdf.html
  4. http://www.ziddu.com/download/3058340/LookatVarianceandDistributionofData.pdf.html
  5. http://www.ziddu.com/download/3058341/ScaleNumericDataIntervalRatio.pdf.html
  6. http://www.ziddu.com/download/3058361/DataRequirements.pdf.html
  7. http://www.ziddu.com/download/3058362/IdentifySignificantRelationshipBetweenVariables.pdf.html
  8. http://www.ziddu.com/download/3058363/IdentifyGroupsofSimilarCases.pdf.html

Data Analysis

  1. http://www.ziddu.com/download/3072361/Frequencies.pdf.html
  2. http://www.ziddu.com/download/3072362/Crosstabs.pdf.html
  3. http://www.ziddu.com/download/3072363/Descripties.pdf.html
  4. http://www.ziddu.com/download/3072364/Explore.pdf.html
  5. http://www.ziddu.com/download/3072365/Summarize.pdf.html
  6. http://www.ziddu.com/download/3072372/GLMUnivariateAnalysis.pdf.html
  7. http://www.ziddu.com/download/3072373/Means.pdf.html
  8. http://www.ziddu.com/download/3072374/OLAPCubes.pdf.html
  9. http://www.ziddu.com/download/3072375/One-WayAnova.pdf.html
  10. http://www.ziddu.com/download/3072376/TTests.pdf.html
  11. http://www.ziddu.com/download/3072387/PartialCorrelations.pdf.html
  12. http://www.ziddu.com/download/3072388/LinearRegressions.pdf.html
  13. http://www.ziddu.com/download/3072389/OrdinalRegresions.pdf.html
  14. http://www.ziddu.com/download/3072390/Distances.pdf.html
  15. http://www.ziddu.com/download/3072391/BivariateCorrelations.pdf.html
  16. http://www.ziddu.com/download/3072399/FactorAnalysis.pdf.html
  17. http://www.ziddu.com/download/3072400/CurveEstimation.pdf.html
  18. http://www.ziddu.com/download/3072401/Two-StepClusterAnalysis.pdf.html
  19. http://www.ziddu.com/download/3072402/DiscriminantAnalysis.pdf.html
  20. http://www.ziddu.com/download/3072403/HierarchicalClusterAnalysis.pdf.html
  21. http://www.ziddu.com/download/3072414/MultipleResponseAnalysis.pdf.html
  22. http://www.ziddu.com/download/3072415/ReliabilityAnalysis.pdf.html
  23. http://www.ziddu.com/download/3072416/ReportingResults.pdf.html
  24. http://www.ziddu.com/download/3072417/K-MeansClusterAnalysis.pdf.html
  25. http://www.ziddu.com/download/3072418/NonparametricTests.pdf.html
  26. http://www.ziddu.com/download/3072423/ROCCurves.pdf.html
  27. http://www.ziddu.com/download/3072424/RatioStatistics.pdf.html
  28. http://www.ziddu.com/download/3072425/MultidimensionalScaling.pdf.html


Advance Model Option

  1. http://www.ziddu.com/download/3072437/LinearMixedModels.pdf.html
  2. http://www.ziddu.com/download/3072438/VarianceComponentsAnalysis.pdf.html
  3. http://www.ziddu.com/download/3072439/GLMMultivariateAnalysis.pdf.html
  4. http://www.ziddu.com/download/3072440/GeneralizedLinearModels.pdf.html
  5. http://www.ziddu.com/download/3072441/GLMRepeatedMeasures.pdf.html
  6. http://www.ziddu.com/download/3072450/GeneralizedLinearModelsCommonFeatures.pdf.html
  7. http://www.ziddu.com/download/3072451/LogitLoglinearAnalysis.pdf.html
  8. http://www.ziddu.com/download/3072452/GeneralLoglinearAnalysis.pdf.html
  9. http://www.ziddu.com/download/3072453/GeneralizedEstimatingEquations.pdf.html
  10. http://www.ziddu.com/download/3072454/ModelSelectionLoglinearAnalysis.pdf.html
  11. http://www.ziddu.com/download/3072470/Kaplan-MeierSurvivalAnalysis.pdf.html
  12. http://www.ziddu.com/download/3072471/ComputingTime-DependentCovariates.pdf.html
  13. http://www.ziddu.com/download/3072472/CategoricalVariableCodingSchemes.pdf.html
  14. http://www.ziddu.com/download/3072473/CoxRegressionAnalysis.pdf.html
  15. http://www.ziddu.com/download/3072474/LifeTables.pdf.html

Analisis Deskriptif Data Pendidikan

Dalam melaksanakan analisis deskriptif, indikator yang digunakan adalah indikator nonpendidikan dan pendidikan yang terdiri dari indikator efisiensi internal.
Untuk dapat memberikan interpretasi terhadap indikator ini, perlu disajikan kriteria sebagai standar untuk menentukan atau menginterpretasikan indikator tersebut. Kriteria ini bisa dirinci dalam dua jenis :
  1. Kriteria dihasilkan dari angka rata-rata nasional dengan interval antara tinggi, sedang dan rendah untuk profil propinsi dan profil kabupten/kota serta angka rata-rata propinsi untuk profil kabupten/kota. Interval diambil dari nilai yang tertinggi dan nilai terendah.
  2. Kriteria dihasilkan dari angka rata-rata nasional atau propinsi untuk profil propinsi dan profil kabupten/kota dan angka rata-rata propinsi untuk profil kabupten/kota.
Analisis deskriptif dengan menggunakan kedua kriteria di atas dapat dilaksanakan melalui beberapa cara yaitu :
  1. Analisis makro untuk indikator kabupaten/kota dan propinsi. Analisis ini dilaksanakan dengan membandingkan indikator yang ada dengan rata-rata propinsi atau rata-rata nasional. Misalnya: indikator APM, rata-rata propinsi atau nasional = 75 persen, maka kabupaten/kota atau propinsi yang APMnya kurang dari 75 persen terdapat masalah dan melalui faktor internal dan eksternal agar dicari masalahnya.
  2. Analisis makro antar indikator dan jenjang pendidikan untuk indikator kabupaten/ kota dan propinsi. Analisis ini digunakan dengan membandingkan indikator satu dengan indikator lainnya pada jenjang yang berbeda. Misalnya membandingkan antar indikator yaitu indikator angka melanjutkan dan tingkat pelayanan sekolah atau membandingkan satu indikator angka melanjutkan pada jenjang SLTP dengan SM.
  3. Analisis disparitas indikator setiap kecamatan atau kabupaten/kota. Analisis ini dilaksanakan dengan melihat disparitas antar kecamatan atau kabupaten/kota. Misalnya, rasio siswa per kelas dibandingkan antar kecamatan atau kabupaten/kota dengan menggunakan standar adalah rata-rata angka kabupaten/kota atau propinsi. Bagi kecamatan atau kabupaten/kota yang berada dibawah rata-rata kabupaten/kota atau propinsi merupakan kecamatan atau kabupaten/kota tersebut yang perlu diberi penanganan khusus.
  4. Analisis disparitas indikator setiap kecamatan atau kabupaten/kota. Analisis ini dilaksanakan dengan memberikan bobot untuk setiap indikator di mana bobot yang besar diberikan pada indikator yang dianggap paling menentukan sehingga dapat diperoleh nilai di setiap kecamatan. Nilai yang paling tinggi menunjukkan kecamatan atau kabupaten/kota yang tidak bermasalah dan perlu dipertahankan, sedangklan nilai yang rendah adalah kecamatan atau kabupaten/kota yang bermasalah sehingga perlu diberi penanganan khusus.

Tahun Baru

Tahun 2008 telah kita lewati dengan penuh pengalaman berharga. Ada suka, ada duka, ada ketakutan, ada tantangan dan lain sebagainya.
Tahun 2009, mari kita hadapi semua hal di depan mata kita dengan penuh harapan dan penuh semangat. Tunjukkan segala hal yang terbaik dalam hidup kita dan kerjakan segala sesuatu dengan penuh antusias.
Tahun Baru, Semangat Baru, Impian Baru.

AYO BERJUANG...!!!