Saturday, October 30, 2010

Ikuti dan Tambah Ilmu Lagi...

Pelatihan
Pelatihan ini diselenggarakan setiap hari Sabtu, selama 2 minggu berturut-turut. Diharapkan peserta yang datang (terutama yang mengikuti keduanya) akan mendapatkan pengetahuan yang complete tentang penelitian, khususnya penelitian eksperimen dan survei. Tentu saja, pengetahuan ini dapat digunakan untuk menyelesaikan beberapa laporan penelitian, baik berbentuk skripsi, tesis ataupun disertasi.

BERMINAT...???
Segera Copy brosurnya dan DAFTAR...!!!
Ada kuotanya loch...

Wednesday, September 15, 2010

Mengasah Konsistensi Diri

Konsistensi diri, apabila dijabarkan secara etimologis dapat dirangkum dengan definisi sebagai bentuk ketetapan hati, kesungguhan dan juga "kepemilikan" terhadap sejumlah prinsip-prinsip dalam kehidupan yang terpatri dan menjadi pedoman dalam menjalani hidup dan kehidupan.
Konsistensi diri, dewasa ini menjadi sesuatu yang langka dan jarang terjadi dalam dunia nyata. Dinamika kehidupan membuat "banyak" orang "menjual" prinsip dan akhirnya larut serta hanyut dalam aliran kehidupan yang demikian deras mengguncang kehidupan seseorang.
Contoh yang banyak ditemui sementara ini adalah dalam dunia politik. Hal ini sehubungan dengan adanya beberapa rekan saya yang sekarang telah "sukses" menjadi wakil rakyat yang terhormat. Di masa-masa lalu (saat dalam pendidikan), mereka adalah orang yang bersuara lantang mengkritisi jalannya pemerintahan dan berusaha mengganti kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat dengan idealisme mereka yang sangat pro rakyat. Akan tetapi, sekarang, saat mereka menjadi bagian pemerintah, idealisme tersebut hilang, bahkan tidak meninggalkan bekas sama sekali. Fakta ini menunjukkan betapa mudahnya konsistensi dan prinsip hidup tergadaikan hanya karena berubah status, dari yang diperintah menjadi pemerintah.
Sebaliknya, beberapa orang yang dahulu dikenal sebagai manusia yang baik, taat beribadah dan menjadi tokoh dalam masyarakat, terlibat hal-hal kriminal, yang tidak pernah diduga oleh masyarakat. Hal ini apabila ditelaah lebih jauh, biasanya dikarenakan karena kepuasan pribadi dan juga masalah uang.
Dua hal di atas, yaitu mereka yang dahulu memiliki idealisme tinggi kemudian berubah menjadi "apatis" dan mereka yang dahulu baik kemudian berubah menjadi penjahat, adalah contoh inkonsistensi dalam kehidupan. Apa yang menyebabkan semua ini? Apa yang salah dengan dunia pendidikan hingga mengakibatkan munculnya semua ini? Adakah kurikulum atau pelajaran khusus yang bisa mempertahankan konsistensi seseorang?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut sebenarnya ingin mencoba menggali kepedulian dan peran serta dari seluruh masyarakat Indonesia, seberapa besar kontribusi kita terhadap perbaikan kualitas manusia Indonesia.
Sedikit mengutip pernyataan dari sang super motivator, Mario Teguh yang mengatakan, "Jika kita tidak bisa bahagia, setidaknya berusahalah membahagiakan orang lain." Apabila saya mencoba sedikit "memaksakan" membuat analogi, kira-kira demikian bunyinya, "Jika kita tidak bisa konsisten, setidaknya berusahalah membuat orang lain konsisten." It is true..?? Sepertinya analogi ini salah, karena kita tidak bisa memaksa orang lain konsisten saat kita sendiri tidak bisa konsisten. Intinya, mulailah dari diri kita sendiri, berusahalah menjadi konsisten dan milikilah keteguhan hati. Dari sanalah muncul keteladanan dan integritas.
Salam

Monday, September 13, 2010

Penelitian Survei

Penelitian merupakan usaha ilmiah yang dilakukan untuk menjawab masalah. Masalah sendiri merupakan sesuatu yang harus diselesaikan atau dicari pemecahannya. Penyebab masalah adalah karena adanya kesenjangan, adanya pengaduan, adanya persaingan. Akan tetapi, penyebab terbesar masalah adalah karena adanya kesenjangan, seperti kesenjangan antara teori dengan praktek, kesenjangan antara pengalaman dengan kenyataan dan lain sebagainya.

Penelitian menurut perlakuan yang diberikan dalam rangka pengumpulan data dibagi menjadi 2, yaitu penelitian survei dan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen, seperti sudah diketahui sebelumnya, merupakan penelitian yang memberikan perlakuan kepada responden dan mengontrol faktor-faktor yang mungkin akan mengganggu proses penelitian. Penelitian survei, merupakan kebalikan dari penelitian eksperimen, yaitu tidak memberikan perlakuan apapun kepada responden, hanya mengumpulkan data menggunakan instrumen yang telah dibakukan, seperti angket, tes dan lain sebagainya.

Penelitian survei, secara umum dibagi menjadi 2 pula, yaitu survei murni dan survei ex post facto. 1) Survei murni, adalah proses penelitian yang mengambil data dari responden tanpa memberikan perlakuan dan variabel yang diteliti masih dapat diubah (berubah seiring perlakuan yang dialami selanjutnya), serta data yang dihasilkan merupakan data dengan tipe rasio/interval dan diambil dengan menggunakan angket. Contoh variabel yang dimaksud adalah motivasi, kreatifitas, konsep diri, konsistensi diri, tinggi badan, berat badan, dll. 2) Survei Ex Post Facto, adalah proses penelitian tanpa memberikan perlakuan, akan tetapi variabel yang diteliti biasanya merupakan "karunia" dan tidak bisa (sangat sulit) diubah/direkayasa dan data yang dihasilkan merupakan data dengan tipe nominal/ordinal yang diambil menggunakan form isian. Contoh variabel yang dimaksud adalah jenis kelamin, karakter, dll.

Penelitian survei murni, bila data yang dihasilkan tetap ditampilkan dengan bentuk data rasio/interval (tidak diubah ke dalam bentuk level), maka dapat diolah dengan uji hipotesis korelasi dan regresi. Contohnya: pengaruh motivasi terhadap hasil belajar matematika, pengaruh konsep diri dan kreatifitas siswa terhadap hasil belajar IPA.

Penelitian survei ex post facto, biasanya diolah secara komparatif. Memang, tipe penelitian ini dapat juga diolah dengan korelasi, misalnya dengan korelasi spearman brown dan kendal's tau. Akan tetapi, hasil penelitian ini tidak memberikan makna yang dapat diimplementasikan dengan baik. Misalnya, penelitian dengan judul pengaruh jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika memberikan korelasi 0,76 dengan persamaan regresi Y=56,5+0,57X. Hasil tersebut tidak bisa diimplementasikan dengan arti "semakin pria seseorang maka semakin tinggi hasil belajar matematikanya". Oleh karena itu, penelitian ex post facto sebaiknya diolah dengan teknik komparasi, yaitu membandingkan hasil belajar matematika antara pria dan wanita, sehingga apabila diperoleh hasil ada perbedaan antara pria dan wanita, maka implementasi yang dihasilkan jelas, yaitu berikan perhatian yang besar pada jenis kelamin yang membutuhkan.

Butuh informasi:
Silahkan hubungi 081382939050 (leonard@unindra.net)

Friday, June 25, 2010

Hasil Belajar Matematika Siswa SMP di Jakarta Selatan

(Suatu Tinjauan Terhadap Konsep Diri, Kemampuan Berpikir Positif dan Kadar Penghargaan/Apresiasi Yang Diterima Peserta Didik)


Supardi U.S.

supardi@unindra.ac.id

08128064059

Leonard

leonard@unindra.net

081382939050

Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Teknik, Matematika & IPA

Universitas Indraprasta PGRI

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan/mengkonfirmasi berbagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa, khususnya di wilayah Jakarta Selatan. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah konsep diri, kemampuan berpikir positif dan kadar penghargaan yang diterima oleh siswa sebagai variabel bebas. Penelitian ini merupakan penelitian survei, di mana data dari ketiga variabel bebas diambil menggunakan angket berskala likert yang telah divalidasi sebelumnya; sedangkan data hasil belajar matematika diambil dari dokumen guru. Sampel diambil menggunakan teknik multistage sampling sebanyak 2 (dua) tahap, yaitu tahap 1 dengan purposive sampling untuk memilih sekolah, yaitu sekolah reguler, sekolah standar nasional (SSN) dan rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) dan tahap 2 dengan random sampling untuk memilih responden sejumlah 135 siswa. Hipotesis yang diuji adalah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Data dianalisis menggunakan regresi linier ganda, dimana sebelumnya dilakukan uji persyaratan analisis atau uji pelanggaran klasik, yang meliputi uji normalitas dan uji multikolinieritas. Dari hasli uji multikolinieritas tidak didapatkan korelasi yang signifikan antar vaiabel bebas. Hasil pengujian diperoleh: 1) Ada pengaruh positif dan signifikan antara konsep diri terhadap hasil belajar matematika, 2) Ada pengaruh positif dan signifikan antara kemampuan berpikir positif terhadap hasil belajar matematika, 3) Ada pengaruh positif, tetapi tidak signifikan antara kadar penghargaan yang diterima siswa terhadap hasil belajar matematika dan 4) Ada pengaruh positif dan signifikan antara konsep diri, kemampuan berpikir positif dan kadar penghargaan secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika. Hasil ini memberikan pemahaman sekaligus tantangan untuk melaksanakan penelitian lanjutan dengan prosedur yang lebih baik, sehingga diperoleh hasil optimal.

Kata Kunci: matematika, konsep diri, penghargaan, berpikir positif, hasil belajar, regresi ganda


Thursday, May 6, 2010

Wacana Penelitian Pendidikan Indonesia

Apa yang Anda pikirkan jika melihat kualitas pendidikan di Indonesia...??
Saya sedang mencoba meneliti tentang Konsep Diri, Penghargaan dan Kemampuan Berpikir Positif terhadap Hasil Belajar Siswa.
Mengapa?
Dengan memiliki konsep diri yang benar, siswa akan memiliki kepercayaan dalam belajar, sehingga tindakan yang dilakukannya akan mencerminkan semangat untuk belajar dan memberikan yang terbaik untuk masa depannya.
Dengan memiliki kemampuan berpikir positif, seorang siswa akan mampu melihat hambatan dan tantangan di depannya sebagai sebuah kekuatan untuk mencambuk dirinya agar belajar lebih giat, sehingga dia bisa melihat sisi baik/positif dari setiap kejadian yang menimpa dirinya.
Penghargaan merupakan sebuah unsur positif yang seharusnya diterima oleh setiap orang. Banyak teori yang mengatakan, bahwa terjadi perubahan aliran darah ke otak saat seseorang menerima penghargaan, baik dari dirinya sendiri, orang tua, guru atau pun lingkungannya.

Melalui penelitian ini, saya berharap dapat menemukan berbagai faktor yang mempengaruhi konsep diri dan mengetahui bagaimana membangkitkan kemampuan berpikir positif, serta mengetahui dampak dan bagaimana memberikan penghargaan kepada diri sendiri dan orang lain.
Selamat Meneliti...

Komentar, dukungan dan pertanyaan tentang penelitian ini dapat ditanyakan langsung melalui blog ini, atau silahkan hubungi via email: leonard@unindra.net

Salam Penelitian

Saturday, April 3, 2010

Sedikit ber-Psikologi Ria...

Ini adalah hasil KENALI DIRI on Facebook...
Sedikit bermain dengan psikologi...

Dear Leonard Anova, di bawah ini adalah hasil Test Kepribadian Anda:
Siapa diri sejati Anda: Anda dewasa, wajar, jujur dan memberikan nasihat yang baik. Orang meminta komentar pada semua jenis masalah yang berbeda. Kadang-kadang Anda mungkin menemukan diri sendiri dalam sebuah dilema ketika terjebak dengan masalah, yang hatimu bukan kepala Anda perlu untuk diselesaikan.
Pandangan Anda pada diri sendiri:
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Anda turun-ke-bumi
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Orang-orang seperti Anda karena Anda begitu mudah
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Anda adalah pemecah masalah yang efisien karena Anda akan mendengarkan kedua sisi dari sebuah argumen sebelum membuat keputusan yang biasanya menarik bagi kedua belah pihak
Jenis pacar yang Anda cari:
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Anda seorang romantis sejati
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Ketika anda jatuh cinta
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Anda akan melakukan apa pun untuk menjaga cinta Anda benar
Kesiapan Anda untuk berkomitmen hubungan:
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Anda siap untuk melakukan segera setelah Anda bertemu orang yang tepat
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Dan Anda percaya bahwa Anda akan cukup banyak tahu sesegera mungkin Anda orang itu
Keseriusan cinta:
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Anda memiliki taktik yang sangat masuk akal ketika mendekati lawan jenis
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Dalam banyak cara orang menemukan keterusterangan Anda menarik
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Sehingga Anda akan menemukan diri Anda dengan banyak tanggal
Pandangan Anda tentang pendidikan:
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Anda mungkin tidak suka belajar tetapi Anda memiliki banyak ide-ide praktis
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Anda mendengarkan naluri Anda sendiri
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Cenderung untuk mengikuti kata hati
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Sehingga Anda mungkin akan berakhir dengan pekerjaan yang tidak biasa
Pekerjaan yang tepat untuk Anda:
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Anda punya banyak mimpi pekerjaan tetapi memiliki sedikit kesempatan untuk melakukan salah satu dari mereka jika Anda tidak fokus pada sesuatu pada khususnya
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Anda harus memilih sesuatu
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Pergi untuk itu untuk menjadi bahagia
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Mencapai kesuksesan
Bagaimana Anda melihat keberhasilan:
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Anda takut gagal
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Takut untuk memiliki pergi di karier Anda ingin memiliki jika anda tidak berhasil
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Jangan menyerah jika kamu bahkan belum mulai! Berani
Apa yang anda paling takut:
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Anda prihatin tentang gambar Anda
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Cara orang lain melihat Anda
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Ini berarti bahwa Anda berusaha sangat keras untuk dapat diterima oleh orang lain
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Sudah waktunya bagi Anda untuk percaya kepada siapa Anda
Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· : Bukan apa yang Anda kenakan


Sampai bertemu pada posting PENELITIAN berikutnya...!!!
Ditunggu banyak artikel dan tulisan baru dalam BLOG ini...

Wednesday, February 24, 2010

Call For Paper

Jurnal Ilmiah Faktor Exacta - Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indraprasta menerima artikel ilmiah hasil kajian ilmiah atau hasil penelitian.

Tema untuk terbitan Volume 3 No. 1 adalah Teknologi.
Tema untuk terbitan Volume 3 No. 2 adalah Pendidikan dan Sains.

Kepada Bapak/Ibu dosen, praktisi dan rekan-rekan lain yang berminat dapat mengirimkan artikelnya kepada redaksi, dengan alamat:
Redaksi Faktor Exacta
Jl. Nangka/TB Simatupang No. 58c
Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp. 021-78835283, 7818718
HP. 081382939050, 021-98653103
Email: faktor.eksakta@unindra.net atau leonard@unindra.net

Aturan penulisan dapat didownload melalui link ini:
http://www.ziddu.com/download/8715430/AturanPenulisanFaktorExacta.pdf.html

Sunday, February 7, 2010

Lima Rute Metodologis Menuju Penelitian Radikal

Pemisahan metodologi menjadi pendekatan-pendekatan yang berbeda cukup sesuai- terlalu sesuai dan sering kali problematis. Tiap-tiap pendekatan memuat asumsi mengenai pengalaman, bahasa dan realitas yang dapat menjauhkan peneliti dari pertanyaan yang sesungguhnya hendak diajukan. Kelima pendekatan berikut amatlah bermanfaat, tetapi perlu digunakan dengan suatu cara yang sekaligus menjadikan pendekatan-pendekatan itu sebagai sasaran pertanyaan.
  1. Etnografi - apakah Anda hendak memberikan suatu gambaran koheren dari suatu realitas yang dihidupi secara intern oleh suatu kelompok, lembaga atau komunitas, ataukah Anda hendak mengikuti bagaimana suatu laporan yang berbeda merefleksikan minat yang berbeda?
  2. Wawancara - apakah Anda mencoba menghargai laporan yang diberikan seseorang apapun yang dikatakannya, ataukah Anda hendak memperjelas ketidaksetujuan Anda atas perkataan mereka di dalam proses penelitian?
  3. Naratif - akankah Anda mengasumsikan bahwa kisah Anda kumpulkan harus selalu memiliki awal, tengah, dan akhir, ataukah Anda terbuka bagi kejutan bentuk naratif yang berbeda dari yang Anda asumsikan?
  4. Wacana - akankah Anda membatasi diri pada apa yang terlihat pada transkrip atas teks lain yang Anda analisis, ataukah Anda akan mempergunakan sumber lain untuk memahami apa yang Anda hadapi?
  5. Psikoanalisis - akankah Anda mencari motif-motif psikologis yang penting untuk menjelaskan suatu kejadian atau akankah Anda juga mempertanyakan apa yang mengharuskan gagasan penting bahwa motif psikologis dibalik suatu peristiwa harus berada di urutan pertama?

Penelitian yang terbaik tidak mengizinkan dirinya sendiri dibatasi hanya oleh metodologinya sendiri. Inovasi sering kali dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan penyelidikan atas pendekatan tertentu, dari posisi orang lain yang menguntungkan, yang digerakkan oleh proyek politis eksplitis maupun implisit.

Sumber: Psikologi Kualitatif - Ian Parker, ANDI - 2008

Wednesday, February 3, 2010

Ikuti & Tambah Ilmu...


Workshop Penelitian dan Pengolahan Data (SPSS).

Kegiatan ini diperuntukkan untuk mahasiswa S1, S2, Guru dan Dosen yang ingin memperdalam pengetahuan tentang penelitian dan teknik pengolahan data secara praktik menggunakan SPSS.
Secara umum, kegiatan ini rencananya akan diadakan rutin, tetapi juga dapat ditambah sesuai permintaan dari peserta.

Hari/Tanggal : Minggu, 14 Maret 2010 (diundur dari rencana tanggal 7 Maret)
Waktu: Pukul 09.00 - 16.00 WIB
Tempat: Gedung SMP Negeri 223 Jakarta (tidak jauh dari UNINDRA)
Biaya: Rp. 200.000,- (sudah termasuk makan siang, materi pelatihan, sertifikat, snack)

Instruktur:
1. Drs. Supardi U.S., MM., M.Pd. (Dekan FTMIPA UNINDRA, Penerima berbagai dana hibah penelitian dari DIKMENTI)
2. Leonard, S.Pd., MM. (Dosen FTMIPA UNINDRA, Founder EduRESEARCH.com)

Peserta dibatasi maksimum 50 orang. (bila jumlah peserta yang mendaftar melebihi kapasitas, akan ditempatkan pada workshop tahap kedua)
Setiap peserta diwajibkan membawa LAPTOP.

Materi:
1. Pengetahuan dasar tentang penelitian
2. Uji Instrumen (Validitas dan Reliabilitas Instrumen Skala Sikap)
3. Statistik Deskriptif (menentukan ukuran deskriptif, histogram dan poligon)
4. Uji Persyaratan Analisis (Uji Normalitas, Homogenitas, Linieritas)
5. Uji Hipotesis
a. Uji Beda Rata-rata
b. One Way ANOVA
c. Two Way ANOVA
d. Korelasi & Regresi Sederhana
e. Korelasi & Regresi Ganda

Informasi dan Pendaftaran:
Hubungi: 021-92308930, 98653103, 081382939050

Cara Pendaftaran:
Transfer biaya pendaftaran ke nomor rekening:
Bank MANDIRI
121 000 470 1185
a.n. Leonard Mangunsong
(Note: tambahkan biaya sesuai dengan 3 digit nomor hp terakhir)
Contoh: no hp. 081382828235, maka yang harus Anda bayar adalah sebesar Rp. 200.235.

Kemudian konfirmasi via sms ke. (021) 98653103, 081382939050
Atau via email ke: leonard@unindra.net

Friday, January 22, 2010

Desain Penelitian

Desain penelitian yang banyak kita dapati adalah desain survei, case study dan eksperimen.
Berikut ini akan dijabarkan satu-persatu (per posting)

1. DESAIN SURVEI
Suatu penelitian survei atau survei bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar, dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari populasi tersebut. Survei dapat digunakan dalam penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif maupun eksperimental.

Mutu survei antara lain bergantung pada:
  1. Jumlah orang yang dijadikan sampel
  2. Taraf hingga mana sampel itu representatif, artinya mewakili kelompok yang diselidiki
  3. Tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh dari sampel tersebut

Jadi, soal sampling yakni memilih sejumlah terbatas dari kelompok yang diselidiki itu, sangat penting dalam survei. Untuk itu perlu diadakan sampling menurut cara tertentu.
Memperoleh data yang dapat dipercaya tidak selalu mudah. Kita tak dapat memaksa orang mengatakan yang benar dan sering sangat sukar mengetahui, hingga manakah kebenaran keterangan yang diberikan seseorang. Untuk memperoleh keterangan, dapat digunakan questionnaire atau angket, wawancara, observasi langsung atau kombinasi teknik-teknik pengumpulan data itu. Berdasarkan data itu, dapat diuji kebeneran asumsi atau hipotesis tertentu.

Kebaikan desain survei:
  1. Dalam survei biasanya dilibatkan sejumlah besar orang untuk mencapai generalisasi atau kesimpulan yang bersifat umum yang dapat dipertanggungjawabkan. Perlu diusahakan agar sampel itu benar-benar mewakili keseluruhan kelompok yang diselidiki.
  2. Dalam survei dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti angket, wawancara dan observasi menurut pilihan si peneliti.
  3. Dalam survei sering tampil masalah-masalah yang sebelumnya tidak diketahui atau diduga, sehingga sekaligus bersifat eksploratif.
  4. Dengan survei peneliti dapat membenarkan atau menolak teori tertentu.
  5. Biaya survei relatif murah ditinjau dari besarnya jumlah orang yang memberi informasi. Khususnya bila digunakan angket yang dapat dikirimkan melalui pos, dengan biaya rendah. Bila digunakan wawancara dengan kontak langung kepada sampel, tentu biayanya jauh lebih tinggi.

Kelemahan desain survei:
  1. Survei biasanya meneliti pendapat atau perasaan populasi yang tidak mendalam, apalagi bila menggunakan angket.
  2. Pendapat populasi yang disurvei antara lain mengenai soal-soal yang mengandung unsur emosi dan politik, seperti pendapat, mudah berubah-ubah dalam jangka waktu singkat karena pengaruh pidato atau ceramah pada calon partai melalui televisi atau tulisan dalam surat kabar.
  3. Tidak ada jaminan bahwa angket dijawab oleh seluruh sampel. Besar kemungkinan ada perbedaan antara mereka yang menjawab dan yang tidak menjawab. Kesimpulan yang diambil didasarkan atas jawaban yang masuk saja, tidak sepenuhnya dapat dipercayai sebagai pendapat keseluruhan sampel dan dengan sendirinya pendapat keseluruhan populasi.

Mereka yang memberi jawaban menunjukkan adanya minat terhadap soal yang diteliti atau keterangan yang diminta. Bagaimana pendirian mereka yang tidak menjawab, tidak kita ketahui. Maka kesimpulan atau generalisasi yang kita peroleh hanya dapat diterima dengan sangat hati-hati, walaupun hasil setiap penelitian harus dianggap bersifat sementara yang dapat didukung atau dibantah oleh penelitian kemudian.

Sumber:
Metode Research (Prof. Dr. S. Nasution, MA)

Tuesday, January 19, 2010

Senjata BLOGGER...

Mohon maaf kepada penulis aslinya (saya menggunakan judul yang sama untuk postingnya)..
Mas Wijaya...

Beliau mengatakan bahwa ada beberapa senjata utama seorang BLOGGER, diantaranya, LAPTOP, MODEM, dll...
Untuk itu, bersama ini saya informasikan bahwa ada program mendapatkan LAPTOP GRATIS, memang saya belum berhasil membuktikan bahwa saya telah menerima laptop tersebut (ini realistis), tapi, saya mempunyai keyakinan, bahwa lebih baik mencoba, walaupun peluangnya kecil daripada tidak mencoba, yang sudah jelas tidak ada peluang sama sekali...

So, sesuai saran mas Wijaya, mari kita mencoba untuk mendapatkan laptop (kalo mas Wijaya bisa berhasil karena tulisannya), kalo kita, berarti ada cara lain yang harus kita lakukan...
Ayo Semangat..

Bagaimana caranya..??
Cukup ikuti link di bawah ini dan daftar, kemudian ikuti instruksi selanjutnya...

http://ezlaptop.com/?r=859171


Hmm... saya punya target, 1 bulan saya mendapatkan laptop SONY VAIO...
AMIN

Sunday, January 17, 2010

Pengalaman adalah Guru Terbaik...???

Kembali teringat dengan sebuah quote, "Pengalaman adalah Guru Terbaik"...
Hmm... apakah quote ini masih bisa diterima begitu saja, atau perlukah sebuah modifikasi mendasar atas quote ini...??

Berbicara pengalaman, sebenarnya bila ditelaah dari teori tentang belajar dan hasil belajar, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri siswa setelah memperoleh pengalaman belajar. Pertanyaannya, apakah benar guru terbaik harus dan hanya diperoleh dari pengalaman pribadi..?? Benarkah untuk tahu rasanya api itu panas, kita harus mengalami "terbakar"? Atau benarkah untuk tahu rasanya sakit lambung itu sakit, kita harus memposisikan diri kita sakit dahulu...?? TIDAK...!!!!

Pengalaman terbaik, harusnya bisa juga didapatkan dari pengalaman orang lain.

Any discussion...???

Tuesday, January 12, 2010

Pendidikan...???

Teringat sebuah tulisan dari Imam Ghazali, yang saya baca dari www.pustakanilna.com (mudah-mudahan tidak salah tulis), beliau mengatakan, Pendidikan itu bagaikan seorang petani yang tengah mencabut duri dan membuang tanaman asing yang mengganggu di antara tumbuhan yang ia tanam, agar tanaman tersebut tumbuh dan berkembang dengan baik.

Atau, bila ditelaah dan dianalogikan, maka tumbuhan yang ditanam oleh si petani tersebut adalah siswa dan duri serta tanaman asing adalah segala macam sikap, tindakan dan karakter yang tidak baik di dalam diri siswa. Analogi ini adalah sebuah kepastian untuk tumbuhan yang ditanam dan duri serta tanaman asing, akan tetapi apakah ada analogi yang tepat untuk sosok petani dalam tulisan Iman Ghazali..??

Apakah petani itu dianalogikan sebagai guru? atau sebagai orang tua? atau sebagai lingkungan? atau ada unsur lain? atau saya mencoba menawarkan, bahwa petani yang dimaksud adalah kesatuan dari orang tua, guru, lingkungan dan faktor-faktor lain yang memiliki tujuan sama, yaitu mengikis unsur-unsur negatif dari dalam diri siswa dan memunculkan emas yang ada di dalam diri siswa?

Hmm... sekarang muncul pertanyaan baru, mengikis unsur negatif dan memunculkan emas? apa itu unsur negatif dan apa itu emas dalam diri siswa? Pertanyaan berikutnya, sudahkah si"petani" mengetahui mana pengganggu dan mana buahnya? Atau lebih kongkret apakah orang tua dan guru mengetahui unsur negatif dalam diri masing-masing siswa dapat mengikisnya? atau dapatkah guru melihat emas dalam diri siswa dan memurnikannya?

Pendidikan dewasa ini masih merupakan sebuah pekerjaan yang dilakukan seadanya, seenaknya dan terlalu berorientasi pada kepentingan pribadi. Artinya, pendidikan tidak akan berjalan dengan baik, apabila si petani tidak mendapatkan upah "langsung" dari semua tindakan yang dilakukannya. Hmm... upah di sini tentu tidak berlaku bagi orang tua, karena orang tua tidak memerlukan upah uang dari hasil kerjanya mendidik anak, akan tetapi upah bagi orang tua adalah pengakuan dari orang lain tentang prestasi anaknya, artinya dia mengharapkan orang lain memuji anaknya yang memiliki prestasi membanggakan, walaupun itu diperoleh dengan terlalu mengeksploitasi kemampuan anaknya.

Pendidikan dewasa ini diwarnai oleh maraknya kaum kapitalis, yang justru malah memunculkan kesenjangan (kita perlu ingat, bahwa penyebab masalah paling utama adalah kesenjangan). Hanya masyarakat kaya yang dapat memiliki kesempatan memperoleh pendidikan di tempat yang baik, mewah dan fasilitasnya lengkap, sedangkan kaum menengah ke bawah tidak dapat memperoleh akses pendidikan yang layak, sehingga kondisinya makin hari bukan makin membaik, tetapi semakin memburuk.

Akan tetapi, kita cukup berbesar hati dengan kebijakan pemerintah dengan sekolah gratis-nya, dimana program ini memperluas kesempatan untuk memperoleh pendidikan kepada seluruh lapisan masyarakat. Hal ini tentunya harus dimanfaatkan oleh rakyat kecil, mereka harus berupaya belajar dengan baik, giat dan tekun, sehingga mereka dapat bersaing nantinya dengan para kapitalis yang bersekolah di tempat yang lebih baik. Karena, faktanya melalui penelitian yang pernah saya lakukan, tidak ada peningkatan prestasi belajar semenjak digulirkannya sekolah gratis, dan ditambah lagi, hasil wawancara dengan beberapa orang tua dan siswa menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki motivasi untuk mendapatkan prestasi terbaik. Bahkan, ada beberapa orang tua dan siswa yang tidak peduli naik atau tidak naik kelas, karena mereka berpikir, bahwa semuanya gratis. Itu SALAH...!!! Pendidikan tidak GRATIS, pendidikan MAHAL...!!!

Tulisan ini sebenarnya ingin memotivasi kita semua untuk tidak berhenti belajar, apapun kesempatan yang bisa kita dapatkan, segera AMBIL. Jangan pernah menunggu...
Saya tidak ingin mengkritik guru, sistem pendidikan, tapi saya ingin mengkritik diri saya dan sebagian besar rakyat Indonesia yang terlena dan cenderung pasrah dengan keadaan. Guru, tidak mau mengembangkan diri, padahal terbuka peluang beasiswa. Siswa, tidak mau belajar, padahal sekolah sudah diupayakan gratis. Dosen, tidak mau menulis, padahal terbuka peluang dana untuk penelitian. Dosen, tidak mau membagi ilmunya, padahal membagi ilmu merupakan bagian dari pengabdian masyarakat.

Sekarang saatnya untuk memandang diri kita BERPOTENSI.

Jika visi Anda tetap, hidup Anda akan berubah.
Namun, bila visi Anda berubah-ubah, maka hidup Anda akan tetap.

Bahan Ujian Akhir Semester - FTMIPA - Univ. Indraprasta PGRI

Sehubungan dengan pelaksanaan UAS, maka berikut ini adalah kisi-kisi materi per mata kuliah yang saya ajarkan:
Metode Penelitian (Prodi Pendidikan Biologi)

- Tipe data
- Tipe penelitian
- Prosedur penelitian
- Pengolahan data korelasi
- Pengolahan data komparasi.
Metode Penelitian (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris)

- Tipe data
- Tipe penelitian
- Prosedur penelitian
- Analisis Butir Soal
Kalkulus III (Prodi Teknik Informatika)

- Turunan Parsial & Turunan Total
- Barisan dan Deret
- Konvergensi
- Persamaan Differensial
Operasional Riset (Prodi Teknik Informatika)
- Program linier
- Metode Simpleks
- Metode Transportasi

Belajar yang rajin dan jangan nyontek...!!!