Friday, January 22, 2010

Desain Penelitian

Desain penelitian yang banyak kita dapati adalah desain survei, case study dan eksperimen.
Berikut ini akan dijabarkan satu-persatu (per posting)

1. DESAIN SURVEI
Suatu penelitian survei atau survei bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar, dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari populasi tersebut. Survei dapat digunakan dalam penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif maupun eksperimental.

Mutu survei antara lain bergantung pada:
  1. Jumlah orang yang dijadikan sampel
  2. Taraf hingga mana sampel itu representatif, artinya mewakili kelompok yang diselidiki
  3. Tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh dari sampel tersebut

Jadi, soal sampling yakni memilih sejumlah terbatas dari kelompok yang diselidiki itu, sangat penting dalam survei. Untuk itu perlu diadakan sampling menurut cara tertentu.
Memperoleh data yang dapat dipercaya tidak selalu mudah. Kita tak dapat memaksa orang mengatakan yang benar dan sering sangat sukar mengetahui, hingga manakah kebenaran keterangan yang diberikan seseorang. Untuk memperoleh keterangan, dapat digunakan questionnaire atau angket, wawancara, observasi langsung atau kombinasi teknik-teknik pengumpulan data itu. Berdasarkan data itu, dapat diuji kebeneran asumsi atau hipotesis tertentu.

Kebaikan desain survei:
  1. Dalam survei biasanya dilibatkan sejumlah besar orang untuk mencapai generalisasi atau kesimpulan yang bersifat umum yang dapat dipertanggungjawabkan. Perlu diusahakan agar sampel itu benar-benar mewakili keseluruhan kelompok yang diselidiki.
  2. Dalam survei dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti angket, wawancara dan observasi menurut pilihan si peneliti.
  3. Dalam survei sering tampil masalah-masalah yang sebelumnya tidak diketahui atau diduga, sehingga sekaligus bersifat eksploratif.
  4. Dengan survei peneliti dapat membenarkan atau menolak teori tertentu.
  5. Biaya survei relatif murah ditinjau dari besarnya jumlah orang yang memberi informasi. Khususnya bila digunakan angket yang dapat dikirimkan melalui pos, dengan biaya rendah. Bila digunakan wawancara dengan kontak langung kepada sampel, tentu biayanya jauh lebih tinggi.

Kelemahan desain survei:
  1. Survei biasanya meneliti pendapat atau perasaan populasi yang tidak mendalam, apalagi bila menggunakan angket.
  2. Pendapat populasi yang disurvei antara lain mengenai soal-soal yang mengandung unsur emosi dan politik, seperti pendapat, mudah berubah-ubah dalam jangka waktu singkat karena pengaruh pidato atau ceramah pada calon partai melalui televisi atau tulisan dalam surat kabar.
  3. Tidak ada jaminan bahwa angket dijawab oleh seluruh sampel. Besar kemungkinan ada perbedaan antara mereka yang menjawab dan yang tidak menjawab. Kesimpulan yang diambil didasarkan atas jawaban yang masuk saja, tidak sepenuhnya dapat dipercayai sebagai pendapat keseluruhan sampel dan dengan sendirinya pendapat keseluruhan populasi.

Mereka yang memberi jawaban menunjukkan adanya minat terhadap soal yang diteliti atau keterangan yang diminta. Bagaimana pendirian mereka yang tidak menjawab, tidak kita ketahui. Maka kesimpulan atau generalisasi yang kita peroleh hanya dapat diterima dengan sangat hati-hati, walaupun hasil setiap penelitian harus dianggap bersifat sementara yang dapat didukung atau dibantah oleh penelitian kemudian.

Sumber:
Metode Research (Prof. Dr. S. Nasution, MA)

Tuesday, January 19, 2010

Senjata BLOGGER...

Mohon maaf kepada penulis aslinya (saya menggunakan judul yang sama untuk postingnya)..
Mas Wijaya...

Beliau mengatakan bahwa ada beberapa senjata utama seorang BLOGGER, diantaranya, LAPTOP, MODEM, dll...
Untuk itu, bersama ini saya informasikan bahwa ada program mendapatkan LAPTOP GRATIS, memang saya belum berhasil membuktikan bahwa saya telah menerima laptop tersebut (ini realistis), tapi, saya mempunyai keyakinan, bahwa lebih baik mencoba, walaupun peluangnya kecil daripada tidak mencoba, yang sudah jelas tidak ada peluang sama sekali...

So, sesuai saran mas Wijaya, mari kita mencoba untuk mendapatkan laptop (kalo mas Wijaya bisa berhasil karena tulisannya), kalo kita, berarti ada cara lain yang harus kita lakukan...
Ayo Semangat..

Bagaimana caranya..??
Cukup ikuti link di bawah ini dan daftar, kemudian ikuti instruksi selanjutnya...

http://ezlaptop.com/?r=859171


Hmm... saya punya target, 1 bulan saya mendapatkan laptop SONY VAIO...
AMIN

Sunday, January 17, 2010

Pengalaman adalah Guru Terbaik...???

Kembali teringat dengan sebuah quote, "Pengalaman adalah Guru Terbaik"...
Hmm... apakah quote ini masih bisa diterima begitu saja, atau perlukah sebuah modifikasi mendasar atas quote ini...??

Berbicara pengalaman, sebenarnya bila ditelaah dari teori tentang belajar dan hasil belajar, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri siswa setelah memperoleh pengalaman belajar. Pertanyaannya, apakah benar guru terbaik harus dan hanya diperoleh dari pengalaman pribadi..?? Benarkah untuk tahu rasanya api itu panas, kita harus mengalami "terbakar"? Atau benarkah untuk tahu rasanya sakit lambung itu sakit, kita harus memposisikan diri kita sakit dahulu...?? TIDAK...!!!!

Pengalaman terbaik, harusnya bisa juga didapatkan dari pengalaman orang lain.

Any discussion...???

Tuesday, January 12, 2010

Pendidikan...???

Teringat sebuah tulisan dari Imam Ghazali, yang saya baca dari www.pustakanilna.com (mudah-mudahan tidak salah tulis), beliau mengatakan, Pendidikan itu bagaikan seorang petani yang tengah mencabut duri dan membuang tanaman asing yang mengganggu di antara tumbuhan yang ia tanam, agar tanaman tersebut tumbuh dan berkembang dengan baik.

Atau, bila ditelaah dan dianalogikan, maka tumbuhan yang ditanam oleh si petani tersebut adalah siswa dan duri serta tanaman asing adalah segala macam sikap, tindakan dan karakter yang tidak baik di dalam diri siswa. Analogi ini adalah sebuah kepastian untuk tumbuhan yang ditanam dan duri serta tanaman asing, akan tetapi apakah ada analogi yang tepat untuk sosok petani dalam tulisan Iman Ghazali..??

Apakah petani itu dianalogikan sebagai guru? atau sebagai orang tua? atau sebagai lingkungan? atau ada unsur lain? atau saya mencoba menawarkan, bahwa petani yang dimaksud adalah kesatuan dari orang tua, guru, lingkungan dan faktor-faktor lain yang memiliki tujuan sama, yaitu mengikis unsur-unsur negatif dari dalam diri siswa dan memunculkan emas yang ada di dalam diri siswa?

Hmm... sekarang muncul pertanyaan baru, mengikis unsur negatif dan memunculkan emas? apa itu unsur negatif dan apa itu emas dalam diri siswa? Pertanyaan berikutnya, sudahkah si"petani" mengetahui mana pengganggu dan mana buahnya? Atau lebih kongkret apakah orang tua dan guru mengetahui unsur negatif dalam diri masing-masing siswa dapat mengikisnya? atau dapatkah guru melihat emas dalam diri siswa dan memurnikannya?

Pendidikan dewasa ini masih merupakan sebuah pekerjaan yang dilakukan seadanya, seenaknya dan terlalu berorientasi pada kepentingan pribadi. Artinya, pendidikan tidak akan berjalan dengan baik, apabila si petani tidak mendapatkan upah "langsung" dari semua tindakan yang dilakukannya. Hmm... upah di sini tentu tidak berlaku bagi orang tua, karena orang tua tidak memerlukan upah uang dari hasil kerjanya mendidik anak, akan tetapi upah bagi orang tua adalah pengakuan dari orang lain tentang prestasi anaknya, artinya dia mengharapkan orang lain memuji anaknya yang memiliki prestasi membanggakan, walaupun itu diperoleh dengan terlalu mengeksploitasi kemampuan anaknya.

Pendidikan dewasa ini diwarnai oleh maraknya kaum kapitalis, yang justru malah memunculkan kesenjangan (kita perlu ingat, bahwa penyebab masalah paling utama adalah kesenjangan). Hanya masyarakat kaya yang dapat memiliki kesempatan memperoleh pendidikan di tempat yang baik, mewah dan fasilitasnya lengkap, sedangkan kaum menengah ke bawah tidak dapat memperoleh akses pendidikan yang layak, sehingga kondisinya makin hari bukan makin membaik, tetapi semakin memburuk.

Akan tetapi, kita cukup berbesar hati dengan kebijakan pemerintah dengan sekolah gratis-nya, dimana program ini memperluas kesempatan untuk memperoleh pendidikan kepada seluruh lapisan masyarakat. Hal ini tentunya harus dimanfaatkan oleh rakyat kecil, mereka harus berupaya belajar dengan baik, giat dan tekun, sehingga mereka dapat bersaing nantinya dengan para kapitalis yang bersekolah di tempat yang lebih baik. Karena, faktanya melalui penelitian yang pernah saya lakukan, tidak ada peningkatan prestasi belajar semenjak digulirkannya sekolah gratis, dan ditambah lagi, hasil wawancara dengan beberapa orang tua dan siswa menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki motivasi untuk mendapatkan prestasi terbaik. Bahkan, ada beberapa orang tua dan siswa yang tidak peduli naik atau tidak naik kelas, karena mereka berpikir, bahwa semuanya gratis. Itu SALAH...!!! Pendidikan tidak GRATIS, pendidikan MAHAL...!!!

Tulisan ini sebenarnya ingin memotivasi kita semua untuk tidak berhenti belajar, apapun kesempatan yang bisa kita dapatkan, segera AMBIL. Jangan pernah menunggu...
Saya tidak ingin mengkritik guru, sistem pendidikan, tapi saya ingin mengkritik diri saya dan sebagian besar rakyat Indonesia yang terlena dan cenderung pasrah dengan keadaan. Guru, tidak mau mengembangkan diri, padahal terbuka peluang beasiswa. Siswa, tidak mau belajar, padahal sekolah sudah diupayakan gratis. Dosen, tidak mau menulis, padahal terbuka peluang dana untuk penelitian. Dosen, tidak mau membagi ilmunya, padahal membagi ilmu merupakan bagian dari pengabdian masyarakat.

Sekarang saatnya untuk memandang diri kita BERPOTENSI.

Jika visi Anda tetap, hidup Anda akan berubah.
Namun, bila visi Anda berubah-ubah, maka hidup Anda akan tetap.

Bahan Ujian Akhir Semester - FTMIPA - Univ. Indraprasta PGRI

Sehubungan dengan pelaksanaan UAS, maka berikut ini adalah kisi-kisi materi per mata kuliah yang saya ajarkan:
Metode Penelitian (Prodi Pendidikan Biologi)

- Tipe data
- Tipe penelitian
- Prosedur penelitian
- Pengolahan data korelasi
- Pengolahan data komparasi.
Metode Penelitian (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris)

- Tipe data
- Tipe penelitian
- Prosedur penelitian
- Analisis Butir Soal
Kalkulus III (Prodi Teknik Informatika)

- Turunan Parsial & Turunan Total
- Barisan dan Deret
- Konvergensi
- Persamaan Differensial
Operasional Riset (Prodi Teknik Informatika)
- Program linier
- Metode Simpleks
- Metode Transportasi

Belajar yang rajin dan jangan nyontek...!!!