Tuesday, January 13, 2009

Krisis Kemanusiaan di GAZA




Konflik kemanusiaan yang terjadi di wilayah GAZA merupakan sebuah ironi dari sebuah semangat perdamaian dunia yang selama ini selalu diagung-agungkan oleh masyarakat dunia. Terlepas dari masalah yang muncul dan melatarbelakangi konflik ini, jelas bahwa konflik ini hanya akan menyisakan dendam dan kemarahan yang tidak akan pernah terbayarkan dari generasi ke generasi.


Semangat persatuan dan semangat kebersamaan sebagai insan manusia yang diciptakan Tuhan sama dan segambar dengan rupa Tuhan, seharusnya dapat dijadikan dasar bagi kita untuk menjaga kebersamaan dan kesatuan tersebut untuk mencapai tingkat kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.


Konflik kemanusiaan yang telah menelan korban jiwa hampir mencapai 1000 orang ini sebenarnya bukanlah konflik yang dilatarbelakangi oleh faktor agama. Ini hanyalah konflik yang dilatarbelakangi oleh sistem politik yang berkembang di masa lalu, dimana saat penjajah ingin menyerahkan daerah kekuasaannya, termasuk kepada Palestina. Akan tetapi saat itu Palestina menolak untuk merdeka, yang akhirnya justru dikuasai oleh bangsa lain.


Kondisi ini sebenarnya dapat disikapi secara arif dan bijaksana oleh seluruh bangsa di dunia dan mencoba menemukan solusi damai yang dapat diterima oleh semua pihak. Artinya, bukan justru menyebarkan isu-isu yang tidak baik dan terkesan melakukan propaganda untuk menghancurkan kelompok-kelompok tertentu.


Di Indonesia, kondisi ini terlihat sangat dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk kepentingan pribadi dan golongannya sendiri, entah untuk maksud yang benar-benar baik ataupun untuk maksud mempromosikan individu dan golongannya.


Bila melihat lebih dekat ke dalam wilayah kita sendiri, kita bisa melihat contoh-contoh anarkisme dan kekerasan yang justru dilakukan oleh bangsa kita terhadap bangsa kita sendiri. Ini lebih parah, karena dilakukan dengan berkedokkan agama.


Marilah, kita mulai bercermin dan menunjukkan jatidiri kita sebagai bangsa yang beradab dan bermoral. Kita boleh memikirkan bagaimana nasib bangsa lain dan kekejaman bangsa lain di dunia ini, tetapi usul saya cobalah terlebih dahulu memikirkan apa yang kita lakukan untuk bangsa ini. Sudahkah kita sebagai manusia memperlakukan orang lain juga sebagai manusia?

No comments: