Tuesday, January 6, 2009

Once Upon A Cow - Resensi


Judul Buku : Once Upon A Cow - Siap Jadi Orang Sukses ?
Penulis : Dr. Camilo Cruz
Penerbit : Gramedia
Tahun : 2008
Jumlah Halaman : 144
Kategori : Personal Self Development


Setiap orang ingin menjadi sukses. Apa itu kesuksesan? Bagaimana cara meraihnya? Kesuksesan adalah hak setiap manusia ... tinggal berani memintanya apa tidak. Mengapa ada orang yang mencapainya dengan mudah, sementara orang lain sepertinya tidak pernah membuat kemajuan walaupun sudah bertahun – tahun bekerja keras. Diantara orang – orang yang sukses pada umumnya mempunyai kesamaan: mereka tidak pernah membuat alasan mengapa sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya atau mengeluh tentang apa yang seharusnya terjadi. Orang yang sukses tidak selalu sukses pada awalnya, tetapi mereka juga mengalami jatuh bangun sehingga mereka dapat mencapai kesuksesan yang mereka inginkan.

Buku ONCE UPON A COW menggambarkan dengan jelas apa yang mungkin terjadi bila kehidupan kita dikendalikan oleh alasan – alasan. ”Sapi” melambangkan setiap alasan, kebiasaan, atau pembenaran yang menghalangi kita untuk menjalani kehidupan – kehidupan yang benar – benar memuaskan. Cerita seekor sapi adalah cerita tentang menghapus kebiasaan, alasan, dan keyakinan, membatasi yang membuat orang terikat pada kehidupan seadanya. Kegagalan bisa menjadi batu loncatan pada jalan kita menuju kesuksesan hidup. Kegagalan memberikan sesuatu yang penting. Bahkan kita tidak menyadari kebiasaan yang seharusnya kita ubah atau kita koreksi untuk bergerak maju. Sebaliknya kehidupan seadanya tidak memberikan pelajaran apapun Metafora abadi.
Dengan kata lain ”sapi” yang dianggap berkat bahkan jadi borgol untuk menuju kekehidupan yang lebih baik, karena orang tidak hidup dalam kemiskinan absolut, tetapi selalu ada jalan menuju kehidupan baru yang penuh dengan kesempatan – kesempatan baru. Dan bila ada orang yang bersikap nrimo dengan keadaannya yang seperti itu saja maka orang itu tidak akan pernah maju, karena belajar menerima keadaan walaupun sebenarnya tidak puas dengan keadaan yang seperti itu saja. Kita semua punya ”sapi” dalam kehidupan, kita terus memanggul beban berat dari keyakinan – keyakinan yang salah , alasan – alasan, ketakutan – ketakutan dan pembenaran – pembenaran kita, dan tragisnya keterbatasan itu mengikat kita pada kehidupan seadanya.
Semua ungkapan yang kita gunakan untuk menghindari membuat perubahan apapun terdengar lebih enak, lebih mudah kita terima dan memberikan sedikit rasa bersalah. Itulah sebabnya kita harus menyingkirkan ”sapi” kita jika kita ingin sukses. Jadi ”sapi” mewakili semua alasan, dalih, pembenaran, kebohongan, rasionalisasi dan keyakinan yang salah yang terus mengikat kita pada kehidupan seadanya serta mendapatkan kehidupan yang anda inginkan. Namun seperti semua ”sapi” itu kita membayar harga untuk alasan – alasan yang bisa diterima secara sosial itu. Semua alasan itu hanya akan melepaskan si pemberi dari tanggung jawab apapun, menempatkannya dalam peran sebagai korban dan menempatkan kesalahan ditempat lain.Maka selama anda menganggap itu kesalahan orang lain, anda tidak akan pernah melakukan apapun untuk memperbaiki situasi, toh bukan kesalahan anda, anda hanyalah korban tentang alasan.
Ada 3 (tiga) hal yang pasti tentang alasan :
  1. Jika benar – benar ingin menemukan alasan untuk apapun, anda boleh yakin bahwa anda akan menemukannya tanpa kesulitan sedikitpun dan anda akan bertahan dengannya selama mungkin.
  2. Anda yakini bahwa begitu memakai alasan anda pasti akan menemukan sekutu.
  3. Alasan tidak akan mengubah apapun.
Di jelaskan bahwa sapi cenderung mengambil bentuk penyamaran berbeda dan membuat kita sulit untuk mengenali apa adanya. Musuh terburuk kesuksesan adalah pesimisme. Pengharapan rendah dan sikap negatif akan menghasilkan kegagalan dan frustasi sebaliknya optimis selalu positif dan penuh kesempatan. Sikap pesimis bertindak sebagai lensa untuk melihat dan menilai dunia dan pikiran negatif akan menghalangi anda mencapai impian dan pelan – pelan akan menghancurkan anda.
Dalam buku ini digambarkan bahwa setiap orang diciptakan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing – masing serta keterbatasan dan keterbatasan adalah batasan yang Absurd tentang kemampuan kita. Orang akan terlalu cepat menerima kekurangan mereka melakukannya tanpa mengetahui kebenarannya.

Terkadang secara tidak sadar, kita menciptakan batasan – batasan yang menghambat pertumbuhan pribadi kita dan membutakan kita akan potensi yang tidak terbatas yang ada dalam diri kita. Dalam kehidupan kita pastinya kita pernah mengalami kegagalan, tetapi jika kita tetap tidak bisa melupakan kegagalan masa lalu maka kita tidak akan mendapatkan kesuksesan yang kita inginkan di masa depan, karena pintu kesuksesan akan selalu tertutup bila kita tetap menengok ke masa lalu. Karena kita sering membiarkan masa lalu memerintah kita. Putuskanlah untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan yang anda inginkan, niat baik dan angan – angan hanya akan memperkuat kehidupan seadanya, anda harus mengambil keputusan dan mengikutinya.
Semoga saja tidak berlebihan jika buku ini yang membawa saya mendefinisikan tujuan hidup dengan lebih jelas. Jangan pernah biarkan kehidupan anda begitu saja. Jangan bersiap pergi ke padang rumput tetapi bersiaplah untuk bermimpi besar dan merih kesuksesan. Akhir kata : bagi siapa yang menginginkan perubahan maka ia harus berusaha dan membuang semua alasan – alasan yang dapat membuat kita menyesal seumur hidup.

Peresensi : Eni Kurniasih & Bayu

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Univ. Indraprasta PGRI

1 comment:

Anonymous said...

met sore gun
hai apa kabar ganteng!
pertama aq diajar sm bpk agak sdkt bete jg sich!karna bapa ngajarnya agk cpt.tp aq suka hitung2an.aq sll konek ap yg diajarin bpk.maaf klau aq ga prnah snyum sm bpk.coz klo aq snyum2 sndri ntar dkira edan?!!!hehehe, btw....nyum bpk bkin aq gak kuk kuk?!!!hiks...hiks... thanks ya pak atas ilmu yg bpk brikan pd qu.thanks a lot